Komnas HAM Dukung Langkah Pemerintah
Kepala Kantor Sekretariat Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Frits Ramandey turut menanggapi langkah pemerintah yang menyiapkan uang tebusan demi menyelamatkan pilot Susi Air. Dia mengaku sangat mendukung langkah tersebut.
"Inisiatif pemerintah menyiapkan anggaran ini sangat baik dalam upaya negosiasi dan ini sangat baik sekali," jelas Frits.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Frits mengatakan sejauh ini KKB belum mematok nominal tertentu sebagai tuntutan.
"Sejauh saya komunikasi, mereka belum mengatakan biaya yang dibutuhkan. Mereka hanya minta rundingan. Kalau nominal belum disebutkan," papar Frits.
Frits mengatakan upaya negosiasi pun masih terus dilakukan untuk membebaskan pilot Susi Air. Dia pun berharap upaya pembebasan pilot Susi Air segera menemui titik terang.
"Kita berharap upaya pembebasan ini segera terjadi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah ada kesepahaman untuk mencapai kesepakatan," tuturnya.
Panglima TNI Sanggupi Uang Tebusan Rp 5 M
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono turut menanggapi soal uang tebusan Rp 5 miliar agar KKB pimpinan Egianus Kogoya membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Menurutnya, langkah tersebut penting demi memprioritaskan keselamatan sandera.
"Kalau permintaannya itu kita penuhi demi keselamatan semuanya," tegas Yudo seusai pertemuan dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Wapres, dilansir dari detikNews, Selasa (4/7).
Upaya tersebut, kata Yudo diperlukan karena berkaitan dengan kemanusiaan. Dia menegaskan nyawa seseorang tidak bisa diukur dengan uang.
"Kita lebih pada kemanusiaan, kalau kemanusiaan kan nggak ada harganya, nggak bisa dihargai berapa pun apabila ini menyangkut keselamatan nyawa manusia, baik pilot maupun warga sekitar," kata Yudo.
Kendati demikian, Yudo mengatakan upaya negosiasi kepada Egianus Kogoya juga masih terus dilakukan. Dia juga memastikan situasi di Papua masih kondusif.
"Secara umum situasi di Papua semuanya kondusif, tapi yang saya selalu sampaikan ada beberapa wilayah yang kerawanannya masih ada, di Kabupaten Nduga," tegasnya.
(urw/asm)