Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya diduga menjadi biang kerok sehingga 63 warga Koroptak, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan mengungsi ke Distrik Kenyam. Kelompok Egianus Kogoya disebut menebar teror dan mengancam warga Koroptak.
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri membenarkan warga Koroptak sempat mendapat gangguan dari KKB. Warga yang ketakutan pun diungsikan ke Kampung Kendibam, Distrik Kenyam pada Jumat (30/6).
"Mungkin ini bagian daripada itu (KKB), ini mungkin ya. Tetapi tentunya kan dengan beberapa kali gangguan terakhir, nah ini juga kan bisa membuat masyarakat kan rasa takut," kata Irjen Mathius kepada wartawan di Mapolda Papua, Kota Jayapura, Sabtu (1/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mathius juga meminta masyarakat di distrik-distrik yang kerap bersinggungan langsung dengan kelompok KKB agar mengungsi. Hal ini untuk meminimalisir memberi bantuan makanan terhadap kelompok tersebut.
"Ini kan kita minta dibawa ke Kenyam, ada yang lebih dekat ke Wamena, kalau dekat ke Lanny Jaya dibawa ke Kuyawage supaya tidak membantu bantuan makanan terhadap kelompok Egianus," ujarnya.
Meski demikian, Mathius menegaskan bahwa kepolisian bersama TNI selalu menjamin keselamatan seluruh masyarakat. Apalagi dalam upaya penegakan hukum terhadap kelompok tersebut.
"Tapi tentunya saya juga bisa memberikan jaminan tidak ada pemikiran dari kami aparat TNI-Polri untuk melakukan langkah-langkah penegakan hukum yang tidak terukur," imbuh Mathius.
Menurut Mathius, perbuatan Egianus Kogoya Cs sudah sangat keterlaluan apabila mengancam masyarakat Koroptak yang masih dalam rumpun saudara sendiri.
"Kalau Egianus mengancam saudara-saudaranya itu kan langkah bodohnya si Egianus. Kenapa saudara sendiri mau diganggu?" tanyanya.
Warga Dijemput TNI-Polri
Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewan mengatakan warga mengungsi dengan berjalan kaki selama 4 hari dari Distrik Koroptak di Gereja Yehuda, Distrik Kenyam. Warga tersebut kemudian dijemput oleh anggota gabungan TNI-Polri di Kampung Kendibam, Jumat (30/6) sekitar pukul 18.05 WIT.
"Tim penjemput tiba di kampung Kendibam dan selanjutnya melaksanakan giat evakuasi masyarakat pengungsi ke kendaraan penjemput," kata Rio Alexander kepada detikSulsel, Sabtu (1/7).
Rio menuturkan warga yang mengungsi tersebut sempat menjalani tes medis di Mapolres Nduga. Masyarakat juga mendapat jamuan makan malam.
"Masyarakat pengungsi tiba di Mapolres Nduga kemudian dicek kondisi kesehatan oleh tim medis dilanjutkan dengan makan malam," tuturnya.
Rio menyebut 63 masyarakat Distrik Koroptak yang mengungsi tersebut terdiri dari 11 pria dewasa, 14 perempuan dewasa, 19 anak laki-laki, 10 anak perempuan, dan 9 balita.
(hsr/sar)