Janji Unismuh Makassar Kawal Kasus Mahasiswa Kedokteran Dianiaya Senior

Janji Unismuh Makassar Kawal Kasus Mahasiswa Kedokteran Dianiaya Senior

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Rabu, 28 Jun 2023 08:17 WIB
Wakil Dekan 3 FKIK Unismuh Makassar, Asdar.
Foto: Wakil Dekan 3 FKIK Unismuh Makassar, Asdar. (Reinhard/detikSulsel)
Makassar -

Tiga mahasiswa baru Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi korban penganiayaan oknum seniornya saat mengikuti pengkaderan. Pihak fakultas berjanji bakal mengawal kasus tersebut hingga tuntas.

Penganiayaan itu terjadi di Aulla Yonif Raider 700, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar pada Sabtu (24/6) sekitar pukul 00.30 Wita. Korban dianiaya dengan cara ditendang dan dipukul saat istirahat setelah menerima pembekalan materi.

Wakil Dekan (Wadek) 3 FKIK Unismuh Makassar Asdar mengatakan pihak kampus berkomitmen memberikan pendampingan bagi para korban. Terutama selama proses penyembuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada ketiga mahasiswa tersebut, jadi itu sudah terlaksana. Jadi ada yang kontrol ke poli karena dua dari mahasiswa itu sudah rawat jalan," ujar Asdar kepada detikSulsel, (Selasa (27/6/2023).

Dia juga menambahkan fakultas telah berkoordinasi dengan Dewan Kehormatan Etik dan Advokasi (DKEA) Unismuh untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Pihaknya bahkan sudah bertemu dengan wakil rektor 3 untuk melakukan investigasi lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

"Ketiga kami juga berkoordinasi dengan dewan kehormatan etik dan advokasi universitas dan pimpinan Unismuh dalam hal wakil rektor 3 untuk menindaklanjuti insiden ini termasuk menginvestigasi lebih lanjut," paparnya.

Namun demikian, Asdar mengaku belum bisa menyimpulkan sanksi yang akan diberikan kepada para oknum pelaku. Pasalnya komisi disiplin masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

"Sementara untuk (pelaku) itu belum bisa dipaparkan, masih dalam investigasi. Masih akan didalami komisi disiplin, jadi tidak ada beri sanksi tidak, harus diinvestigasi lebih dalam," terangnya.

Kendati demikian, dirinya mengucapkan permohonan maaf atas insiden tersebut kepada korban dan orang tua korban. Pasalnya insiden tersebut diakui tidak diinginkan pihak kampus.

"Kami menyatakan satu permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari lubuk hati yang paling dalam kepada para korban dan orang tuanya kepada adinda mahasiswa anak kami dan orang tuanya yang diduga mengalami tindakan kekerasan," terangnya.

Fakultas Benarkan Peristiwa Penganiayaan 3 Mahasiswa FKIK

Fakultas FKIK Unismuh juga turut menanggapi terkait ramainya netizen yang mengatakan bahwa insiden tersebut tidak benar atau hoax. Asdar menegaskan jika peristiwa penganiayaan itu benar adanya sehingga tidak ada hal yang ditutup-tutupi.

"Tidak ada, jadi tidak ada usaha untuk menutup-nutupi. Kalaupun itu ada yang melakukan itu personal," imbuhnya.

Dia juga menanggapi soal dugaan para peserta pengkaderan yang diintervensi dan digerakkan untuk menyebut kasus tersebut tidak benar alias hoax. Menurutnya saat ini bukan lagi zamannya untuk mengintervensi mahasiswa. Termasuk dalam beraktivitas di media sosial.

"Kita sudah bukan zamannya lagi mengintervensi anak milenial. Anak milenial sudah tidak bisa lagi diintervensi, apalagi di media sosial," sebutnya.

"Kalau dia mau bersuara sebaliknya, dengan gampangnya dia bisa bersuara dengan akun-akun fake, kalau dia mau. Tapi itu enggak. Jadi tidak sama sekali usaha untuk menutupi dengan menggerakkan mereka sendiri," sambungnya.

Menurutnya, sejumlah mahasiswa yang menyebut kasus tersebut hoax karena merasa terganggu. Sebab, kata dia, para peserta pengkaderan banyak yang menikmati acara tersebut.

"Jadi mereka terganggu kalau apa yang mereka nikmati dianggap sebagai suatu yang horor atau apa. Itu natural. Itu tidak ada sama sekali kita mau menggerakkan mereka," tegasnya.




(afs/hsr)

Hide Ads