Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar angkat bicara terkait ramai netizen yang mengaku mahasiswa menyebut kasus penganiayaan senior FK terhadap mahasiswa baru sebagai hoax. Wakil Dekan 3 FKIK Unismuh Asdar memastikan peristiwa penganiayaan itu benar adanya dan dilakukan oleh oknum senior.
Asdar mengatakan tidak ada hal yang ditutup-tutupi dalam kasus penganiayaan tersebut. Dia juga menanggapi soal dugaan para peserta pengkaderan yang diintervensi dan digerakkan untuk menyebut kasus tersebut tidak benar alias hoax.
"Tidak ada, jadi tidak ada usaha untuk menutup-nutipi. Kalaupun itu ada yang melakukan itu personal. Karena memang mahasiswa mengeluh kenapa acaranya disetop, kami masih mau. Jadi 90 persen mahasiswa itu menikmati acaranya," kata Asdar kepada detikSulsel, Selasa (27/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asdar menegaskan saat ini bukan lagi zamannya untuk mengintervensi mahasiswa. Terutama dalam beraktivitas di media sosial.
"Kita sudah bukan zamannya lagi mengintervensi anak milenial. Anak milenial sudah tidak bisa lagi diintervensi, apalagi di media sosial," sebutnya.
"Kalau dia mau bersuara sebaliknya, dengan gampangnya dia bisa bersuara dengan akun-akun fake, kalau dia mau. Tapi itu enggak. Jadi tidak sama sekali usaha untuk menutupi dengan menggerakkan mereka sendiri," sambungnya.
![]() |
Menurutnya, sejumlah mahasiswa yang menyebut kasus tersebut hoax karena merasa terganggu. Sebab, kata dia, para peserta pengkaderan banyak yang menikmati acara tersebut.
"Jadi mereka terganggu kalau apa yang mereka nikmati dianggap sebagai suatu yang horor atau apa. Itu natural. Itu tidak ada sama sekali kita mau menggerakkan mereka," tegasnya.
Asdar kemudian menekankan jika kasus tersebut bukanlah pengeroyokan, melainkan penganiayaan. Dia menyebut dalam kasus ini hanya satu pelaku.
"Jadi tidak ada pengeroyokan. Aksi kekerasan ada. Pengeroyokan kan jelas toh beramai-ramai. Nah itu tidak ada. Satu orang (pelaku) satu korban," bebernya.
Selain itu, Asdar juga menegaskan jika kondisi korban saat ini baik-baik saja. Dia mengatakan korban tidak mengalami luka yang fatal seperti yang banyak beredar belakangan ini.
"Patahlah, operasilah, salah semuanya. Dan bisa dibuktikan secara valid. Itu kondisi pasien tidak bisa bohong karena ada buktinya. Semuanya sudah di rumah, sudah pulang. Kalau parah tidak bisa pulang," ungkapnya.
Ramai Mahasiswa Sebut Hoax
Sementara itu, sejumlah mahasiswa yang mengaku sebagai peserta pengkaderan FKIK ramai-ramai menyebut kasus tersebut adalah hoax. Mereka meminta untuk mengecek ulang faktanya.
"Saya uyun Wulandari peserta dari kegiatan ini, dan teman" harus tau kalau berita ini hoax dan sangat dilebih-lebihkan. Tolong teman-teman check dulu faktanya. HOAX," kata akun @uyun_wln seperti dikutip detikSulsel, Selasa (27/6).
"saya sebagai salah satu PESERTA pada kegiatan ini tidak membenarkan berita tersebt.Jadi admin tolong di TAKE DOWN🙏🏻," tulis akun @multasyamsiah_.
"Saya husnul mufidah sebagai salah satu peserta dari kegiatan ini, dan apa yang diberitakan tdk sesuai dgn apa yang terjadi, tolong di TAKE DOWN karena ini berita hoax," ujar akun @husnullmf_.
"Saya kodong peserta disini jelas" tidak ada yang begitu saat kegiatan, jujurnah malah berbanding terbalik dilokasi malah seru sekali banyak games" knp ini terlalu berlebihan buat berita!" tulis akun @yunxjourney.
(asm/nvl)