Pria di Lombok Gorok Keponakannya hingga Tewas Usai Mabuk Bareng

Nusa Tenggara Barat

Pria di Lombok Gorok Keponakannya hingga Tewas Usai Mabuk Bareng

Tim detikBali - detikSulsel
Sabtu, 24 Jun 2023 20:48 WIB
Proses evakuasi jenazah Irfan Salam, Jumat malam (23/6/2023). (Foto: Satreskrim Polres Lombok Utara)
Foto: Proses evakuasi jenazah Irfan Salam, Jumat malam (23/6/2023). (Foto: Satreskrim Polres Lombok Utara)
Lombok Utara -

Pria bernama Jumardi di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat tega menganiaya keponakannya sendiri bernama Irfan Salam (25) hingga tewas usai minum minuman keras (miras) bareng. Pelaku menikam hingga menggorok leher korban pakai celurit.

Dilansir dari detikBali, Kasatreskrim Polres Lombok Utara AKP I Made Sukadana mengatakan Jumardi dan Irfan serta dua orang rekannya bernama Rumedi dan Nurta awalnya pesta minuman beralkohol brem di gazebo milik Nurta. Tak lama kemudian terdengar teriakan minta tolong.

"Tetangga korban bernama Mariadi dan Supardi menghampiri Isni (istri korban) dan melihat Irfan Salam sudah tergeletak bersimbah darah dengan posisi tengkurap dan kepala menghadap utara," terang Sukadana, Sabtu (24/6/2023) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penganiayaan itu terjadi di Desa Batu Rakit, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Jumat (23/6) malam. Korban tewas dengan luka tikaman dan sayatan di leher kiri yang dilakukan oleh Jumardi.

"Korban mengalami pendarahan cukup banyak," ujar Sukadana.

ADVERTISEMENT

Sukadana menuturkan korban sempat dibawa ke Puskesmas Bayan menggunakan ambulans milik desa setempat. Namun, nyawa Irfan tak bisa diselamatkan.

Menurut Sukadana, Irfan dan Jumadri sempat saling cekcok hingga salah satu dari keduanya tersinggung. Jumadri yang emosi langsung mengambil celurit dan menggorok leher keponakannya itu.

"Penyebabnya saling olok. Tapi masih kami dalami," ujar Sukadana.

Sukadana menambahkan pelaku telah ditangkap dan diamankan di Polres Lombok Utara. Polisi juga menyita barang bukti celurit yang digunakan Jumadri untuk membunuh Irfan.

"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut terkait penyebab utama penganiayaan korban sampai meninggal dunia," pungkasnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads