7 Fakta Siswi SMA di Mamuju Tewas Mengapung Usai Diperkosa Sopir Pikap

Sulawesi Barat

7 Fakta Siswi SMA di Mamuju Tewas Mengapung Usai Diperkosa Sopir Pikap

Hafis Hamdan - detikSulsel
Kamis, 15 Jun 2023 08:00 WIB
Warga di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) dibuat geger dengan penemuan mayat wanita tanpa identitas mengapung di muara pantai.
Foto: Warga di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) dibuat geger dengan penemuan mayat wanita tanpa identitas mengapung di muara pantai. (dok.istimewa)
Mamuju -

Siswi SMA berusia 16 tahun tewas dibunuh oleh sopir pikap bernama Hasbullah alias Gepal (25) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Pelaku menghabisi nyawa korban karena melawan saat hendak diperkosa.

Aksi keji Gepal berawal saat dia datang ke rumah korban di Kabupaten Mamasa, Minggu (11/6) sekitar pukul 14.00 Wita. Gepal saat itu mengajak korban untuk pergi bersama.

Belakangan mayat korban ditemukan mengapung di bawah Jembatan Jalan Arteri, Kelurahan Rangas, Mamuju, Senin (12/6) sekitar pukul 11.30 Wita. Mayat korban ditemukan warga yang memancing ikan tak jauh dari lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikcom, Kamis (15/6/2023), berikut 7 fakta kasus siswi SMA tewas dibunuh sopir pikap di Mamuju:

1. Penemuan Mayat Korban yang Bikin Geger

Penemuan mayat korban pada Senin (12/6) pagi tersebut sempat membuat warga berdatangan ke Jalan Arteri. Warga pun menjadi geger.

ADVERTISEMENT

"Ada warga habis mancing kemudian dia melihat sungai dekat jembatan ada perempuan dengan ciri-ciri celana merah, kaos putih terapung," ujar Kasat Reskrim Polresta Mamuju AKP Jamaluddin saat dimintai konfirmasi, Senin (12/6).

Polisi yang menerima informasi kejadian tersebut lalu turun ke lokasi kejadian. Mayat tersebut langsung dibawa ke rumah sakit untuk divisum.

"Tim piket Reskrim langsung ke lokasi melakukan olah TKP dan mengantar korban ke rumah sakit untuk divisum," bebernya.

2. Terkuak Korban Dijemput Sopir Pikap

Bibi korban bernama Roswati langsung angkat bicara terkait kematian korban. Dia mengatakan korban terakhir ikut dengan pelaku Gepal.

"Dia (Gepal) bawa pikap jual kelapa dengan pisang. Biasa singgah-singgah di rumah, di rumahnya ini almarhumah," ujar Roswati kepada wartawan, Selasa (13/6).

Roswati mengaku pihaknya melihat korban terakhir ikut naik di mobil pikap milik Gepal tersebut. Hal ini karena Gepal sempat membunyikan klakson pada saat menjemput korban.

"Gepal itu lewat di depan rumah (korban) jam 2 dia klakson," bebernya.

3. Pelaku Ditangkap di Kalimantan

Tak sampai 24 jam, pelaku akhirnya ditangkap. Dia terciduk di Pelabuhan Semayang, Balikpapan pada Selasa (13/6) pagi.

"(Pelaku) sudah ditangkap dalam waktu 24 jam. Penangkapan di perairan Balikpapan," ujar Kapolresta Mamuju Kombes Iskandar kepada wartawan, Selasa (13/6).

Menurut Kombes Iskandar, pelaku sempat memberitahu saudaranya bahwa dia telah membunuh korban. Dia pun meminta disiapkan sejumlah uang menuju Balikpapan.

"Jadi dia (pelaku) datang ke rumah saudaranya menyampaikan bahwa dia sudah membunuh pacarnya (korban). Kemudian bawa pacarnya pakai mobil kemudian dibuang di sungai. (Pelaku) minta (sama saudaranya) disiapkan uang sekitar Rp 2 sampai Rp 3 juta untuk melarikan diri ke Kalimantan," ungkapnya.

Simak di halaman berikutnya: Korban Tewas Diperkosa....

4. Korban Tewas Diperkosa

Berdasarkan hasil interogasi, pelaku ternyata sempat berusaha memperkosa korban. Pelaku pun mencekik korban karena melakukan perlawanan.

"(Pelaku) sempat melakukan pemerkosaan sebelum melakukan pembunuhan," ujar Kasat Reskrim Polresta Mamuju AKP Jamaluddin kepada wartawan, Rabu (14/6).

Jamal mengungkapkan pelaku memperkosa korban di Jalan Arteri Mamuju, Kelurahan Rangas pada Senin malam (12/6). Tubuh korban kemudian dibuang pelaku ke muara sungai Pantai Mamuju sekitar pukul 02.00 Wita.

"Jam 2, jam 2 dini hari (korban) dibuang di sungai," bebernya.

5. Ada Bukti Dugaan Kekerasan Seksual

Polisi mengatakan dugaan pemerkosaan tersebut didukung dengan hasil visum yang menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan seksual.

"Sesuai dari dokter (hasil visum) ada pelecehan seksual. Terus meninggal karena dicekik," ujar Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir saat dimintai konfirmasi, Selasa (13/6).

"Luka gores di lutut sebelah kiri dan kemaluan mengeluarkan darah, sehingga diduga menjadi korban pelecehan seksual," sambung Ipda Herman.

Simak fakta selanjutnya di halaman berikutnya....

6. Pelaku Ngaku Pacar Korban Ternyata Bukan

Kepada polisi, pelaku sempat mengaku sebagai pacar korban. Rupanya pengakuan tersebut tidak benar.

Pelaku juga sempat berdalih membunuh korban karena emosi saat korban menolak untuk diantar pulang. Dia menuding korban memaksa ikut dengan pelaku.

"Dia (pelaku) pacaran dengan korban," kata Kapolresta Mamuju Kombes Iskandar kepada wartawan, Selasa (13/6).

Belakangan polisi mengungkap pelaku dan korban tidak berpacaran. Keduanya hanya sebatas teman saja.

"Berdasarkan hasil interogasi yang kami dapatkan bahwa tidak berstatus pacaran," ujar Kasat Reskrim Polresta Mamuju AKP Jamaluddin kepada wartawan, Rabu (14/6).

Jamal mengatakan pelaku dan korban sudah saling mengenal sejak 2018. Perkenalan itu terjadi saat pelaku bekerja di Mamasa dan bertetangga rumah dengan korban.

"Yang bersangkutan (pelaku) pernah bekerja di Kabupaten Mamasa. Di mana tersangka bertetangga dengan korban pada saat bekerja di Mamasa," ungkapnya.

7. Modus Ajak Makan

Polisi juga mengungkap penyebab korban bersedia mengikuti pelaku meski mereka hanya teman. Pelaku disebut awalnya hanya mengajak korban untuk makan bareng.

"(Korban) diajak untuk makan. Pelaku kemudian membawa (korban) ke wilayah Mamuju," ujar AKP Jamaluddin.

Hanya saja dalam perjalanan pelaku memiliki niat jahat untuk menyetubuhi korban. Pelaku kemudian melancarkan aksi bejatnya tersebut tepat di samping mobil miliknya saat berada di Jalan Arteri Mamuju, Kelurahan Rangas pada Senin malam (12/6).

Halaman 2 dari 3
(hmw/hsr)

Hide Ads