Bupati Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel) Yohanis Bassang ternyata sudah dua kali melaporkan warganya bernama Stave Raru (55) ke polisi. Laporan pertama terkait dugaan penghinaan dan perkara kedua soal dugaan pengancaman.
"Sebenarnya sudah 2 kali saya laporkan dia ke polisi, kemarin saya laporkan juga di tim cyber Polda Sulsel," kata Yohanis Bassang kepada detikSulsel, Selasa (13/6/2023).
Yohanis mengungkapkan dirinya melaporkan Stave ke Polda Sulsel pada (13/3) lalu atas dugaan pencemaran nama baik. Dia mengaku geram atas perbuatan Stave yang kerap memfitnahnya di media sosial (medsos).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia hina saya, dia fitnah saya dan betul-betul menyinggung perasaan saya di media sosial. Jadi saya juga merasa terhina dan tersinggung, saya laporkan di Polda," ungkapnya.
Yohanis menduga Stave marah setelah dilaporkan ke Polda Sulsel hingga melakukan pengancaman terhadap dirinya. Meski demikian, Yohanis mengaku tidak pernah berselisih dengan Stave.
"Saya menduga dia marah sama saya karena laporan di Polda itu. Saya tidak ada perselisihan dengan dia, karena dulunya memang dia itu pendukung saya," ujarnya.
Sementara itu, Stave Raru membenarkan jika dirinya sudah dua kali dilaporkan ke polisi oleh Bupati Torut. Dia mengungkap laporan di Polda Sulsel masih berproses dan akan menjalani pemeriksaan pada Kamis (15/6).
"Iya Bupati juga laporkan saya di Polda. Lusa (15/6) saya ke Polda juga, makanya mungkin kalau ada panggilan dari Polres Torut saya tidak akan hadir," ucapnya.
"Saya harus berusaha mengikuti semua proses hukum, dan saya tidak takut kok," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Stave Raru kembali dilaporkan ke polisi oleh Bupati Torut Yohanis Bassang atas dugaan pengancaman dengan nomor LP/B/159/VI/2023/SPKT/Polres Toraja Utara/Polda Sulawesi Selatan.
Stave mengaku tidak ada niat untuk mengancam Yohanis Bassang, apalagi mengajaknya berduel. Bupati kata dia, saat itu hanya salah paham dan menganggap dirinya mengeluarkan kepalan tangan dari dalam mobil.
"Salah paham dia itu. Jadi setiap pagi memang saya mengantar isteri saya untuk bekerja di Kantor Bupati, nah saat itu saya beranjak pulang dengan memutar balik mobil. Kebetulan saya silau mau tarik penghalang cahaya, karena kaca mobil turun mungkin dia (Bupati) lihatnya saya kepalkan tangan, saya saja tidak liat Bupati ada di sana," ungkapnya kepada detikSulsel, Selasa (13/6).
(hsr/hsr)