Stave mengungkapkan dirinya sama sekali tidak ada niat untuk mengancam Bupati Yahanis Bassang, apalagi mengajaknya berduel atau berkelahi. Menurutnya Bupati saat itu hanya salah paham dan menganggap dirinya mengeluarkan kepalan tangan dari dalam mobil.
"Salah paham dia itu. Jadi setiap pagi memang saya mengantar isteri saya untuk bekerja di Kantor Bupati, nah saat itu saya beranjak pulang dengan memutar balik mobil. Kebetulan saya silau mau tarik penghalang cahaya, karena kaca mobil turun mungkin dia (Bupati) lihatnya saya kepalkan tangan, saya saja tidak liat Bupati ada di sana," ungkapnya kepada detikSulsel, Selasa (13/6/2023).
Setelah itu, kata dia, bupati berteriak ke arahnya sehingga dirinya pun menghentikan mobil dan turun menghampiri Yohanis. Dia mengakui dirinya sempat terpancing emosi saat Yohanis melontarkan nada keras yang disaksikan sejumlah ASN di Kantor Bupati Torut.
"Dia teriaki saya makanya saya turun sebenarnya mau klarifikasi. Tapi langsung bersuara keras dia bilang 'kau kasi liat saya tinju', makanya saya juga sempat terpancing karena tidak mau dengarkan saya. Saya bilang tidak takut sama bapak, kalau bapak mau cari masalah jangan di sini tapi di tempat lain, akan saya ladeni," ucapnya.
Stave pun mempertegas dirinya sama sekali tidak berniat untuk mempermalukan Bupati Torut. Dia juga mempertimbangkan untuk melapor balik Bupati Torut Yohanis Bassang atas tuduhan tersebut.
"Saya tekankan ya, saya tidak pernah ada niat untuk mempermalukan atau mengancam. Saya tahu kalau dia itu bupati, tidak mungkin saya berbuat begitu. Nanti dilihat prosesnya, masih pertimbangan (lapor balik), tapi kenapa sih harus seperti itu," sesalnya.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Torut Yohanis Bassang melaporkan warganya Stave Raru ke polisi atas dugaan pengancaman dengan nomor LP/B/159/VI/2023/SPKT/Polres Toraja Utara/Polda Sulawesi Selatan.
Dugaan pengancaman terhadap Bupati Torut itu terjadi di halaman kantor Bupati Torut sekitar pukul 07.30 Wita, Selasa (13/6). Pengancaman tepatnya terjadi sebelum kegiatan apel ASN dilakukan.
Saat itu, Yohanis mengaku tengah berdiri di halaman kantor kemudian mobil yang dikendarai Stave Raru melintas sambil mengeluarkan kepalan tangan. Setelah itu Stave turun dari mobil dan mengajaknya berduel.
"Dia mempermalukan saya di depan pegawai, saya merasa sangat tidak nyaman dan merasa diancam, makanya saya lapor ke polisi," ucapnya kepada detikSulsel, Selasa (13/6).
(asm/ata)