Prajurit TNI mengamankan mantan tahanan politik (tapol) Yusak Pakage saat hendak menyeberang secara paksa ke Papua Nugini (PNG). Rekan aktivis Papua Merdeka Filep Karma tersebut diduga hendak menemui Pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda.
"Diduga Yusak Pakage berencana akan melintasi perbatasan ke PNG dalam rangka menghadiri acara ULMWP kegiatan diselenggarakan oleh Benny Wenda," ujar Wadan Satgas Pamtas Yonif 132/BS Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa dalam keterangannya, Jumat (9/6/2023).
Mayor Zulfikar tak banyak menjelaskan soal pertemuan tersebut. Namun dia menduga ULMWP bakal digelar di Papua Nugini pada Juli 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi sementara bahwa (ULMWP) akan diselenggarakan pada bulan Juli 2023 di PNG," ujar Mayor Zulfikar.
Yusak Pakage diketahui hendak menyeberang ke Vanimo, Papua Nugini pada Kamis (8/6) kemarin. Pihak imigrasi lantas menahan Yusak karena tak memiliki kelengkapan dokumen.
"Petugas imigrasi melarang untuk melintas, namun yang bersangkutan tetap memaksa untuk melintas dan melakukan perlawanan," ujar Mayor Zulfikar.
Yusak sendiri sempat meminta maaf atas perbuatannya setelah aparat melakukan pendekatan yang persuasif. Dia juga langsung dibawa ke Pos Muara Tami, Jayapura.
Hanya saja Yusak diam-diam berusaha kabur dari aparat menuju ke arah Kota Jayapura. Dia kemudian kembali diamankan dan sempat memberikan perlawanan.
"Namun pada akhirnya yang bersangkutan berhasil diamankan dan dibawa ke Pos Muara Tami," katanya.
Menurut Mayor Zulfikar, Yusak merupakan mantan sekjen tapol aktivis kemerdekaan Papua yang mengibarkan bendera Bintang Kejora. Dia disebut juga masih aktif di OPM.
"Selain itu, Yusak Pakage diketahui merupakan anggota OPM aktif yang mendeklarasikan perundingan kemerdekaan Papua kepada Presiden RI Joko Widodo melalui tayangan video yang dipublikasikan melalui salah satu media sosial pada tanggal 18 April 2023 lalu," katanya.
(sar/nvl)