Mahasiswi Universitas Surabaya (UBAYA) Angeline Nathania (21) dibunuh guru les musik berinisial R hingga mayatnya dibuang ke jurang Mojokerto. Keluarga tidak menyangka anaknya tewas di tangan pelaku.
Dilansir dari detikJatim, Ibu Angeline, Ana Mariani menduga pelaku menyukai anaknya. Belakangan, anaknya pun dibawa kabur oleh guru lesnya sendiri.
"Karena dia (pelaku) suka mungkin terus dibawa lari," ujar Ana kepada wartawan di rumah persemayaman Adi Jasa Surabaya, Jumat (9/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ana mengaku terkejut atas kejadian yang menimpa anaknya lantaran sempat dinyatakan hilang selama sebulan. Kepergian Angeline membawa duka mendalam bagi keluarga.
"Ya syok, saya kira hanya dibawa lari. Saya benar-benar tidak menyangka," tuturnya.
Saat ini jasad Angeline tengah disemayamkan di Adi Jasa Surabaya, Jumat (9/6). Keluarga mendesak agar pelaku diberi hukuman yang berat.
"Ya kalau direncanakan, apa hukumnya, saya bukan orang hukum," ucap tante korban, Amber.
Amber berharap agar aparat kepolisian segera memproses pelaku. Pihak keluarga meminta guru les tersebut dijerat hukuman sesuai perbuatannya.
"Kalau memang ini direncanakan ya hukum sesuai perbuatannya," tegasnya.
Jenazah AN rencananya akan dibawa ke krematorium Eka Praya pada Sabtu (10/6). Ucapan bela sungkawa dan karangan bunga datang dari kerabat, rekan korban hingga pihak kampus UBAYA.
Untuk diketahui, Angeline tewas dibunuh guru lesnya. Mayat korban dimasukkan ke dalam koper dan dibuang di jurang kawasan Gajah Mungkur, Jalur Pacet-Cangar, Mojokerto, Sabtu (3/6).
"Pelaku guru les (musik) korban," ungkap Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce di Polrestabes Surabaya, Kamis (8/6).
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengungkap pelaku membunuh korban lantaran sakit hati. Angeline tewas setelah dicekik oleh pelaku.
"Yang bisa kami dapatkan keterangan dari tersangka atau pelaku ini bahwa yang bersangkutan sakit hati lalu melakukan pembunuhan dengan mencekik korban," ujar Mirzal.
Maulana juga mengungkap motif ekonomi di balik kasus ini. Pelaku R menghabisi nyawa korban karena ingin menguasai harta korban, termasuk mobil Xpander milik korban.
"Dia ingin menguasai harta karena mobilnya pun digadaikan," jelasnya.
(sar/asm)