Wanita berinisial SM (23) diduga dibunuh oleh tunangannya oknum TNI inisial Y di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) hingga mayatnya ditemukan sisa tulang. Motif pembunuhan ini masih didalami.
Oknum TNI inisial Y sudah diamankan di Pomdam XII/Tanjungpura untuk diperiksa sejak Minggu (4/6). Pomdam Tanjungpura mengambil alih penyelidikan kasus ini dari Polres Sambas.
"Untuk motif mungkin nanti jika sudah selesai pemeriksaan," ujar Kapendam XII/Tanjungpura Kolonel Ade Rizal Muharram kepada detikcom, Rabu (7/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade pun belum menjelaskan lebih jauh terkait pemeriksaan terhadap oknum TNI tersebut. Pihaknya juga masih menunggu hasil autopsi terhadap mayat korban.
"Hasil autopsi belum ada," tegasnya.
Ade mengaku akan menindak tegas Y jika terbukti melakukan pembunuhan. Namun pihaknya belum mau berspekulasi lebih jauh soal kasus tersebut.
"Saat ini masih dalam pemeriksaan. Belum bisa dikatakan pelaku juga, masih kami sebut terduga," ujar Ade.
Sementara keluarga korban mengungkap kasus dugaan pembunuhan ini melibatkan dua pelaku. Oknum TNI berinisial Y diduga dibantu rekannya sesama TNI.
"Pihak keluarga sudah tahu. Yang satu tunangan almarhumah (Prada Y) yang satu temannya yang diamankan," ujar kakak korban Julianssyah kepada detikcom, Rabu (7/6).
Julianssyah menduga jika Y membawa kabur adiknya bahkan handphone korban diduga diambil alih oleh terduga pelaku. Kecurigaannya itu setelah keluarga menerima pesan korban yang tiba-tiba mengaku ingin pergi bekerja ke Malaysia.
"Itu nomor adik saya bilang ingin kerja ke Malaysia bahkan ada ngirim foto paspor. Kami tak menjemput karena kami pikir masih aman saja, ternyata HP-nya dipakai si pelaku," terangnya.
Menurutnya oknum TNI Y memang telah lama menjalin hubungan dengan korban. Mereka juga sudah bertunangan.
"Mereka tunangan saat itu ya di rumah keluarga," imbuh Julianssyah.
Korban Curhat Hamil ke Teman
Julianssyah mengatakan adiknya sempat curhat ke temannya sebelum pamit pergi tanpa sepengetahuan keluarga. Korban bercerita jika dirinya sedang hamil dan hendak menemui Y meminta pertanggungjawaban.
"Jadi almarhumah cerita ke temannya. Jadi sebelum adik saya ke Sajingan dia ke tempat temannya dulu, dia sampaikan mau datangi pelaku untuk meminta pertanggungjawaban karena hamil," tutur Julianssyah.
Julianssyah mengatakan korban meninggalkan rumah pada Desember 2022 lalu. Korban kemudian naik taksi dari Pontianak menuju Kabupaten Sambas.
"Dia pergi itu sekitar bulan Desember, tapi saya tidak ingat tanggalnya. Setelah dari rumah temannya dia naik taksi ke Sajingan," jelasnya.
Setelah itu keluarga tidak lagi mendengar kabar korban. Hingga belakangan, mayat SM ditemukan di dekat bukit di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Sambas pada Rabu (31/5) sore.
"Warga yang mencari kayu tiba-tiba melihat ada tulang belulang menyembul," kata Kasat Reskrim Polres Sambas AKP I Ketut Agus Pasek Sudina saat dihubungi, Minggu (4/6).
Polisi menyebut mayat ditemukan terkubur hanya di kedalaman 15 cm. Hal tersebut membuat jasad korban terlihat oleh warga.
"Nggak sampai dalam itu dikuburnya. Sekitar 10-15 cm. Tidak sampai 30 cm makanya agak menyembul dia," jelasnya.
(sar/sar)