Dugaan Keluarga 2 Oknum TNI Terlibat Pembunuhan Wanita Sisa Tulang di Sambas

Kalimantan Barat

Dugaan Keluarga 2 Oknum TNI Terlibat Pembunuhan Wanita Sisa Tulang di Sambas

Riani Rahayu - detikSulsel
Kamis, 08 Jun 2023 07:30 WIB
Polisi evakuasi temuan jasad wanita sisa tulang-belulang di Kabupaten Sambas, Kalbar.
Foto: Polisi evakuasi temuan jasad wanita sisa tulang-belulang di Kabupaten Sambas, Kalbar (dok. Istimewa)
Sambas -

Wanita yang mayatnya ditemukan tinggal tulang di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), SM (23) diduga menjadi korban pembunuhan oleh tunangannya yang merupakan oknum TNI, Prada Y. Keluarga mengungkap aksi Prada Y dibantu oleh seorang rekannya yang juga oknum prajurit TNI.

Kakak korban SM, Julianssyah mengatakan pihaknya memang sudah tahu sejak awal soal Prada Y dibantu rekannya. Dia bahkan mengungkap Prada Y dan rekannya itu sudah diamankan oleh Pomdam.

"Betul itu. Pihak keluarga sudah tahu. Yang satu tunangan almarhumah (Prada Y) yang satu temannya yang diamankan," ujar Julianssyah kepada detikcom Rabu (7/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Julianssyah mengungkap Prada Y mengoperasikan ponsel korban yang sudah dibunuh. Dia mengaku curiga karena korban sempat tiba-tiba mengirim pesan ke keluarga bahwa dia ingin pergi bekerja ke Malaysia.

"Itu nomor adik saya bilang ingin kerja ke Malaysia bahkan ada ngirim foto paspor. Kami tak menjemput karena kami pikir masih aman saja, ternyata HP-nya dipakai si pelaku," terangnya.

ADVERTISEMENT

Korban Sempat Curhat Hamil

Julianssyah mengatakan korban yang berdomisili di Pontianak sempat curhat ke sahabatnya bahwa dirinya sedang hamil. Korban SM kemudian menyampaikan ke sahabatnya bahwa dia ingin menemui Prada Y yang sedang tugas di Sambas.

"Iya, informasi (korban hamil) dari teman adik saya. Adik saya sedang hamil 3 bulan, sebab 3 bulan dia sudah telat (menstruasi)," ujar Julianssyah.

Menurut dia, adiknya meninggalkan rumah pada Desember 2022 lalu. Sebelum menuju Sajingan, Sambas, korban SM sempat ke rumah teman dekatnya.

"Jadi adik saya sebelum ke Sajingan dia ke tempat temannya dulu. Dia sampaikan mau datangi pelaku untuk meminta pertanggungjawaban," jelasnya.

Korban SM diketahui berangkat ke Sambas dengan menaiki taksi. Saat tiba di Sambas, SM sempat bertemu lagi dengan seorang teman dekatnya dan menceritakan hal serupa.

"Dia cerita lagi ke temannya di Sambas. Dia awalnya minta ditemani, tetapi karena temannya sedang kerja jadi tidak bisa menemani," terangnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Julianssyah mengatakan dirinya baru mengetahui jika korban tengah hamil dan pergi ke Sambas. Menurut dia, sejak awal SM memang tidak pamit jika ingin menemui terduga pelaku.

"Dia pergi akhir Desember itu tapi tidak pamit," ucapnya.

Julianssyah kemudian berharap Prada Y dan rekannya itu dapat diproses dan dihukum seberat-beratnya. Dia menegaskan Prada Y dan rekannya tak hanya membunuh korban SM, melainkan juga bayi yang sedang dikandungnya.

"Semoga pelaku dihukum seberat-beratnya. Karena tidak hanya satu nyawa yang dibunuh tetapi dua. Kalau bisa nyawa balas nyawa," tegasnya.

Respons Kodam XII/Tanjungpura

Kapendam XII/Tanjungpura Kolonel Kolonel Inf Ade Rizal Muharram sendiri telah dimintai jawaban terkait pengakuan Julianssyah. Namun Kolonel Ade menegaskan pihaknya masih menunggu hasil autopsi.

"Hasil autopsi belum ada, untuk motif mungkin nanti jika sudah selesai pemeriksaan," tulisnya, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.

Namun Kolonel Ade sebelumnya menegaskan pihaknya akan menindak Prada Y yang diduga membunuh tunangannya itu. Y kini masih menjalani pemeriksaan di Pomdam terkait kematian korban SM.

"Saat ini masih dalam pemeriksaan. Belum bisa dikatakan pelaku juga, masih kami sebut terduga," ujar Ade Rizal, Minggu (4/6).


Hide Ads