Mahasiswa berinisial IM (20) yang membuang bayinya di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku tidak sadar bahwa anaknya tewas usai mulutnya dibekap. IM membekap mulut anaknya agar suara tangisannya tidak didengar oleh orang lain.
"Jadi ini anak dalam keadaan hidup, dia (ibunya) takut didengar suaranya, takut diketahui sama orang lain, dibawa lah ke rumah kosong," ujar Kanit Reskrim Polsek Bontomarannu Iptu Lenny Sefyanda kepada detikSulsel, Selasa (6/6/2023).
Lenny menjelaskan IM kebingungan dengan anaknya yang tidak mau berhenti menangis. IM takut ketika anaknya menangis tetangga sekitar akan mengetahui kalau dia memiliki anak di luar pernikahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus digendong seperti dibekap supaya suaranya tidak kedengaran, secara tidak sengaja ini anak seperti kehabisan napas, tiba-tiba hilang saja suaranya. Ternyata tidak ada suara lagi, dia kaget dia simpanlah di rumah kosong," tuturnya.
Lebih lanjut, Lenny menjelaskan IM telah ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan bayi tersebut. Meskipun IM mengaku tidak memiliki niat untuk membunuh anaknya.
"Sebenarnya dia itu sempat dia mandikan (bayinya), sempat dia susui, sebenarnya niatnya dia untuk membunuh tidak ada, karena dia berusaha untuk melahirkan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Polisi mengungkap mayat bayi yang dibuang mahasiswi berinisial IM di Kabupaten Gowa, Sulsel merupakan hasil hubungan di luar nikah dengan pacarnya, F (22). Bayi malang tersebut ditemukan membusuk di sebuah rumah kosong.
"Dia hamil di luar nikah," ujar Kanit Reskrim Polsek Bontomarannu Iptu Lenny Sefyanda kepada detikSulsel, Selasa (6/6).
Lenny mengatakan F mengetahui jika pacarnya hamil dan telah melahirkan. F disebut akan bertanggung jawab bahkan sempat video call dengan pacar dan anaknya.
"Responsnya dia mau bertanggung jawab, sampai dia lahiran juga dia sempat video call dengan anaknya dengan itu yang perempuan (IM), dan dia sebenarnya mau bertanggung jawab," terangnya.
(ata/asm)