Siswi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berinisial E (4) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) diduga dianiaya gurunya hingga tulang bahunya patah. Insiden inipun dilaporkan orang tua korban ke polisi.
"Memang seminggu lalu ibu korban melapor ke Krimum. Karena ini sifatnya masih pengaduan, Krimum mendampingi ke SPKT dan baru berupa laporan pengaduan saja," jelas Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Mochamad Rifai kepada detikcom, Selasa (30/5/2023).
Penganiayaan yang dialami oleh E terjadi pada bulan Februari 2023. Rifai mengatakan E mengalami penganiayaan fisik sehingga psikologisnya terganggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Kekerasan) Fisik, tapi masih kita dalami dan lakukan pemeriksaan, karena Kejadiannya sudah tiga bulan," tuturnya.
Rifai mengatakan kasus ini masih didalami polisi. Pasalnya luka fisik korban sudah hilang karena kejadiannya sudah lama.
"Kan (bekas luka) sudah hilang, jadi dari laporan kemarin kita hanya melihat dari gambar saja," ujar Rifai.
Pihaknya telah berkoordinasi kepada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Banjarmasin dan provinsi. Rifai meminta agar korban bisa mendapat pendampingan psikologi.
"Tapi untuk unit PPA Krimum ini sudah melakukan koordinasi unit PPA provinsi maupun Banjarmasin, supaya korban mendapatkan pendamping dari psikologi maupun yang lain-lain," ungkapnya.
Menurutnya kasus tersebut sempat dilakukan mediasi tapi gagal. Oknum guru tersebut dianggap tidak memilik iktikad baik sehingga kasusnya dilanjutkan ke ranah hukum.
"Ada kesepakatan-kesepakatan penyelesaian antara korban dan yang dilaporkan. Hanya dari ibu korban ini mengatakan guru ini tidak ada itikad baik. Jadi ibu ini menuntut," bebernya.
Saat ini polisi belum memanggil guru PAUD dikarenakan masih dalam proses pengaduan dari ibu korban. Rifai juga menjelaskan masih menunggu hasil penyelidikan dari PPA baru bisa masuk dalam laporan polisi (LP).
"Kan baru pengaduan, nanti unit PPA yang akan mendalami bahwa ini tindak pidana baru nanti di buat LP. Dari LP itu dasar untuk memanggil yang bersangkutan," imbuhnya.
Diketahui kasus tersebut viral di media sosial setelah orang tua korban inisial RA mengunggah curhatan terkait penganiayaan guru PAUD terhadap anaknya di media sosial.
Ibu korban baru mengetahui penganiayaan tersebut setelah mendapat laporan dari seseorang yang berada di PAUD. Dugaan kekerasan terhadap E terjadi pada Jumat (26/5).
"Wahai lbu guru, tangan kecil ini yang pian (Anda) tarik dengan sangat keras sampai badannya terbentur di lantai dan tulang selangka bahu patah serta sendi bahunya geser bu," sebut RA dalam status Instagramnya.
(afs/hmw)