Kebohongan Wanita di Kalsel di Balik Viral Oknum TNI Paksa Pacar Aborsi

Kalimantan Selatan

Kebohongan Wanita di Kalsel di Balik Viral Oknum TNI Paksa Pacar Aborsi

Riani Rahayu - detikSulsel
Sabtu, 20 Mei 2023 09:00 WIB
Mother and child. Wooden figure on brown paper background. Pregnancy, abortion or adoption concept.
Foto: Getty Images/iStockphoto/maurusone
Banjarmasin -

Anggota TNI di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Serda MA menuai sorotan di media sosial setelah dituding memaksa pacarnya berinisial TS melakukan aborsi. Usut punya usut, wanita TS ternyata tidak pernah hamil.

Kapendam VI Mulawarman Kolonel Arm Kukuh Dwi Antono mengatakan fakta bahwa TS tidak pernah hamil terkuak berdasarkan pemeriksaan polisi militer. Dia memastikan tuduhan ke Serda MA tidak benar.

"Laporan itu dia (TS) katanya menggugurkan sudah terjadi pembohongan, katanya dipaksa untuk menggugurkan. Dari selama berhubungan (pacaran) sampai bulan awal April itu informasinya yang bersangkutan masih bisa mens," ujar Kolonel Kukuh kepada detikcom, Jumat (19/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kolonel Kukuh menuturkan laporan TS terhadap Serda MA ke Subdenpom Banjarmasin atas dasar cemburu. TS mengetahui jika Serda MA memiliki pacar baru.

"Jadi dengan kejadian itu si Serda MA ini ternyata punya pacar lagi. Dan TS ini marah, keberatan dan laporan ke Subdenpom," terangnya.

ADVERTISEMENT

TS sebenarnya telah mencabut laporannya dan kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, TS mengajukan syarat yang tidak bisa dipenuhi oleh Serda MA karena bersifat pribadi.

"Persyaratannya TS banyak. Pertama di Instagram Serda MA itu harus TS yang pegang. Lalu setiap saat itu harus menjawab WhatsApp dan teleponnya dia, setiap hari harus ada untuk dia dan itu sudah ranah pribadi," terangnya.

TS kemudian kembali melayangkan laporan karena Serda MA tak menyanggupi syarat yang diberikan. Subdenpom Banjarmasin pun mendalami terkait pengakuan TS di media sosial bahwa dirinya dipaksa menggugurkan kandungan.

"Dari situ, memang benar sudah dilaporkan ke Danrindam kalau memang bersalah ya bersalah termasuk kemarin akhirnya dipanggillah ke Subdenpom untuk konfirmasi dan diusahakan buat USG. Jadi ini masih dalam pemeriksaan dari Subdenpom," jelasnya.

"Karena setiap mau diminta USG si TS selalu menghindar kita belum tahu kebenarannya, tapi yang bersangkutan masih menstruasi seperti biasa setiap bulannya katanya," tambahnya.

Kasus Akan Diteruskan ke Polisi

Kolonel Kukuh menambahkan kasus ini akan diteruskan ke pihak kepolisian jika terdapat unsur kebohongan yang dilakukan TS di media sosial. Apalagi TS terkesan menghindar saat akan USG.

"Itu kenapa ada dibilang kenapa mau dilaporkan ke polisi, nah mau dilaporkan ke polisi apabila indikasi bahwa apa yang disebarkan di medsos oleh TS itu tidak benar," pungkasnya.




(hsr/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads