Pria berinisial JP (23) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditembak polisi di bagian pinggang dan kaki. Residivis kasus pencurian itu diberikan tindak tegas karena mengancam petugas pakai badik.
Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan pelaku diamankan di Jalan Adhyaksa, Kecamatan Panakkukang, Makassar pada Minggu (7/5) sekitar pukul 18.30 Wita. Saat itu, pelaku melawan petugas ketika hendak diamankan.
"Pada saat dilakukan penangkapan yang bersangkutan melakukan perlawanan. Dia membawa badik dan akan mengancam jiwa, hingga dilakukan tindakan tegas terukur," kata Ngajib kepada wartawan, Selasa (9/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngajib menuturkan tindakan anggotanya sudah sesuai aturan. Apalagi pelaku sudah diberikan peringatan terlebih dahulu namun tidak diindahkan.
"Anggota tidak melakukan sesuatu yang melanggar karena sudah prosedural," katanya.
JP kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Dia mengalami luka tembak di bagian pinggang dan kaki.
"Di bagian pinggang dan kaki (luka tembak)," ujar Ngajib.
Pelaku Residivis Curas
Kombes Ngajib mengatakan JP ditangkap anggota Polsek Panakkukang berdasarkan laporan warga. Ngajib mengungkap ada 6 laporan yang masuk ke polisi terkait terbuatan JP.
"Banyak dia laporan polisinya, ada 6," ujarnya.
Ngajib menuturkan JP pernah ditangkap kasus pelemparan bom molotov di Gereja Toraja Masale di Jalan Adhyaksa, Kecamatan Panakkukang, Makassar pada tahun 2018 lalu. Perbuatan JP saat itu nyaris membakar gereja.
"Dia pernah lempar bom molotov ke gereja, terus dia pelaku pencurian dan kekerasan (curas)," katanya.
Ngajib menambahkan aksi kejahatannya sering meresahkan masyarakat. JP pun menjadi target operasi polisi sejak lama.
"Orang itu sudah meresahkan, dan banyak testimoni yang dibuat masyarakat kok. Buron dia. Dia juga pernah melakukan di Pangkep, melakukan pencurian juga. Sadis itu orang," paparnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya...
Keluarga Pelaku Keberatan
Insiden penembakan terhadap JP bikin heboh hingga rekaman video penangkapannya beredar di medsos. Keluarga JP yang berada di lokasi keberatan hingga meneriaki petugas saat pelaku diamankan.
"Wajar-wajar saja kalau keluarganya keberatan tapi faktanya kan kita menyelamatkan diri sendiri sama menyelamatkan masyarakat," kata Kombes Ngajib.
Dalam video beredar, pelaku terlihat terkapar di sebuah rumah usai ditembak. Sementara seorang wanita yang mengaku keluarga pelaku terdengar marah-marah menuduh petugas asal menembak.
"Weh, tembus di dadanya kasihan adekku, kau kasih begitu. Weh, saya tuntut ko," ujar seorang wanita yang terdengar dalam video beredar.
Dalam video lainnya, JP sudah terbaring di rumah sakit dengan luka di bagian pinggang dan pahanya. "Belum ditahu kasusnya. Dia (polisi) tidak gerebek. Dia langsung tembak orang," terangnya.