Autopsi Bayi Dibunuh Ayah di Sorong, Korban Tewas gegara Dibanting ke Lantai

Papua Barat Daya

Autopsi Bayi Dibunuh Ayah di Sorong, Korban Tewas gegara Dibanting ke Lantai

Juhra Nasir - detikSulsel
Sabtu, 06 Mei 2023 15:00 WIB
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait
Foto: Nahda Rizki Utami /detikcom
Sorong -

Komisi Nasional Perlindungan Anak mengungkap hasil autopsi bayi yang tewas dibunuh ayahnya di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Bayi malang itu meninggal setelah lengannya diputar dan tubuh sang bayi dibanting ke lantai.

"Tangan korban diputar dulu baru dibanting dan menurut keterangan hasil autopsi (itu menjadi) penyebab kematian anak," ujar Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait kepada detikcom, Sabtu (6/5/2023).

Tidak hanya itu, pelaku juga terungkap melakukan pemukulan pada sejumlah bagian tubuh bayi. Hal itu terungkap dari adanya luka memar pada sejumlah tubuh korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terjadi pemukulan dibuktikan dengan memar di dada akibat pukulan tangan ke dada, tengkuk dan memar di dahi karena terbanting," ungkapnya.

Sirait mengatakan polisi bisa menjerat pelaku dengan UU Perlindungan Anak. Hukuman pelaku juga bisa semakin berat karena dia ayah kandung korban.

ADVERTISEMENT

"Dalam ketentuan UU nomor 35 2014 tentang Perlindungan Anak, ancaman hukuman pidana maksimal 15 tahun, tapi karena dilakukan orang tua kandung ditambahkan sepertiga dari pidana pokoknya, jadi 20 tahun penjara," ujarnya.

Dia juga meminta Polres Sorong tidak ragu-ragu menerapkan pasal tersebut agar Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam tuntutannya bisa lebih jelas.

Diberitakan sebelumnya, pria inisial RS membunuh bayinya dan mengubur jasad korban di dalam rumah. Pelaku disebut memakamkan jasad anaknya di ruang tamu rumahnya karena panik.

"Karena panik sehingga ayah korban memakamkan anaknya tersebut di ruang tamu rumahnya," ungkap Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandru, Jumat (28/4).

Insiden itu terjadi di Kampung Wamenagu, Distrik Seget, Kabupaten Sorong pada Selasa (4/4). Awalnya pelaku menganiaya anaknya karena kesal anaknya rewel.

"Anak rewel, kemudian karena kesal bapaknya sempat mendorong di kepala kemudian memukul memakai punggung tangan di dada anak, sehingga anak terbanting," jelasnya.

Yohanes melanjutkan anaknya tewas seketika usai dianiaya. Pelaku lalu menggali di ruang tamu hendak memakamkan jasad bayinya.

"Ayahnya menggali tanah, lalu dikubur dan ditutup lagi dengan papan kayu,"tuturYohanes.




(hmw/ata)

Hide Ads