Sejumlah warga di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, menyerang kantor Koramil Kurulu. Polisi mengungkap penyerangan tersebut terjadi karena warga terprovokasi isu penculikan.
Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo mengatakan insiden ini bermula saat sejumlah anggota TNI melintas di Kampung Waga-waga, Distrik Kurulu, Sabtu (29/4) pagi. Mobil yang ditumpangi prajurit tiba-tiba mendapat lemparan batu.
"Kejadian ini berawal saat anggota TNI melintas di Kampung Waga-waga dari arah Kabupaten Mamberamo Tengah menuju ke Wamena, namun saat itu mobil yang ditumpangi anggota TNI tersebut dilempari orang dan mengakibatkan kaca mobil pecah," ujar AKBP Heri kepada wartawan, Sabtu (29/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelemparan itu menyebabkan prajurit TNI mengamankan terduga pelaku pelemparan bernama Amandus Logo ke Polsek Wamena Kota. Namun penangkapan itu rupanya memicu serangan warga hingga memblokade jalan.
"Setelah kejadian tersebut sekelompok masyarakat langsung melakukan aksi penyerangan dengan merusak Mako Koramil Kurulu serta membakar penginapan di Kampung Jiwika, Distrik Kurulu serta melakukan aksi pemalangan jalan," katanya.
Menurut Heri, pihaknya yang mengetahui insiden ini lantas turun tangan bertemu dengan kelompok masyarakat yang melakukan pemalangan jalan dan sudah membawa Amandus Logo untuk dikembalikan kepada masyarakat Kampung Waga-waga. Hal itu dilakukan guna meminta warga membuka kembali akses jalan.
"Setelah kami lakukan negosiasi serta membawa saudara Amandus Logo, masyarakat kemudian bersedia membuka akses jalan kembali dimana selanjutnya masalah tersebut akan diselesaikan pada hari Rabu (3/5) di Polsek Kurulu," ujarnya.
Menurut Heri, warga termakan isu hoax yang menyebut Amandus Logo diculik. Hal itulah yang membuat warga menyerang Koramil Kurulu dan membakar rumah warga Kampung Jiwika.
"Kejadian ini terjadi adanya kesalahpahaman dan saya pastikan bahwa tidak ada penculikan terhadap warga Kampung Waga-waga," kata Heri.
"Untuk kasus perusakan dan pembakaran nanti akan kita lakukan pertemuan antara kedua belah pihak di Polsek Kurulu," imbuhnya.
Lebih lanjut, Heri mengimbau warga tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang belum pasti kebenarannya. Dia juga menyinggung insiden ini terjadi karena oknum warga terpengaruh minuman keras.
"Mari untuk masyarakat dapat bekerja sama dalam memberantas minuman keras, karena kejadian ini pemicunya minuman keras sehingga mengakibatkan kerugian bagi masyarakat sendiri," tutupnya.
(hmw/ata)