"Kalau pengakuan mereka (rekam aksi joget) itu untuk mengalihkan kejenuhan," ungkap Kalapas Parepare Totok Budiyanto kepada detikSulsel, Kamis (27/4/2023).
Totok menjelaskan, para napi terkadang memang merasakan kerinduan terhadap keluarga saat malam Lebaran. Mereka kemudian berjoget dengan alasan sebagai hiburan.
"Ya, mereka kadang itu kalau malam Lebaran ingat keluarga begitu. Jadi ada-ada cara dilakukan untuk pengalihan kejenuhan," paparnya.
Pihaknya juga telah melakukan tes urine terhadap ketiga napi yang masing-masing inisial AN, TL, dan KK. Mereka juga ditegaskan tidak dalam kondisi mabuk.
"Tidak mabuk. Kami sudah cek urine. Kondisi di dalam ya depresi semua," tutur Totok.
Namun Totok menegaskan ketiga napi melakukan pelanggaran. Pasalnya mereka membawa HP di ruang tahanan.
"Intinya dia memiliki ponsel dan berarti itu jelas melanggar," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, ketiga napi asyik berjoget di salah satu ruang tahanan Lapas Kelas IIA Parepare saat malam lebaran tepatnya pada Sabtu (22/4). Aksi mereka direkam lewat HP salah satu tahanan.
"Kami tidak menampik itu memang pernah muncul di medsos, namun kami sudah lakukan tindakan kepada yang bersangkutan," ujar Totok.
Sementara pihaknya baru mengetahui aksi ketiganya pada Selasa (25/4). Video itu diunggah di media sosial namun belakangan dihapus.
"Tanggal 22 April unggahannya, namun kami baru ketahui tanggal 25 April dan langsung kami proses," imbuhnya.
Pihaknya menyampaikan, masih melakukan penyelidikan secara mendalam terkait napi yang bebas memakai ponsel. Sebab hal tersebut melanggar.
"Kami masih selidiki, tetapi yang jelas kami sudah geledah dan akui itu ponsel miliknya," jelasnya.
(sar/asm)