Dua kubu kelompok kriminal bersenjata (KKB) terlibat saling tembak di wilayah Kabupaten Puncak, Papua Tengah hingga dilaporkan jatuh korban jiwa. Usut punya usut, kedua kubu KKB itu cekcok masalah penembakan pesawat Asian One di Bandara Beoga belum lama ini.
Bupati Puncak Willem Wandik mengungkapkan KKB kubu JB dengan KKB kubu LK dan AK tidak sependapat dengan penyerangan pesawat Asian One pada Jumat (14/4) lalu. KKB kubu JB memprotes KKB kubu LK dan AK yang diduga melakukan penembakan.
"Pemicunya karena KKB yang selama ini bermarkas di wilayah Beoga dan sekitarnya yaitu kelompok JB, berharap agar pesawat tetap masuk di Distrik Beoga, guna melayani masyarakat dari sisi ekonomi dan pembangunan lainnya," ujar Willem Wandik dalam keterangannya, Sabtu (22/4/2023).
"Sementara ada kelompok KKB yang satunya yang bukan berasal dari luar Beoga yaitu kelompok KKB LK dan AK, berharap agar pesawat jangan lagi melayani di Distrik Beoga," kata dia.
Pada akhirnya dua kubu KKB saling bertemu untuk mencari solusi di Kampung Julukoma, Distrik Beogapada Kamis (20/4) lalu. Namun kedua pihak malah terlibat saling tembak karena tak menemui jalan sepakat .
"Kedua kelompok ini tidak ada kesepakatan dan berlanjut ke saling tembak, dan informasi yang kami dapat, ada yang luka-luka kritis, bahkan ada yang meninggal dunia, rumah warga juga dibakar," ujarnya.
Pemkab Puncak Khawatir
Sebagai pemerintah setempat, Willem mengaku khawatir dengan kondisi ini. Pasalnya, masyarakat sipil juga rawan menjadi korban akibat pertikaian tersebut.
"Mereka sendiri baku tembak, maka siapa lagi yang bisa kasih damai mereka, situasi begini buat kami tambah bingung, karena ada yang bicara kepentingan OPM tapi jangan rugikan masyarakat, ada yang bicara perjuangan tapi korbankan masyarakat, ini akan membuat situasi tambah parah di Kabupaten Puncak, apalagi mereka semua pegang senjata," katanya.
Willem menjelaskan Kampung Julukoma sendiri merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Intan Jaya. Daerah tersebut sering menjadi daerah konflik karena merupakan daerah lintasan KKB.
"Sampai saat ini aparat keamanan belum bisa masuk ke wilayah tersebut, disebabkan kondisi belum benar-benar kondusif," jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
(hmw/sar)