Prajurit TNI yang menjadi korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan bertambah menjadi 5 orang. Mereka dilaporkan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Sampai saat ini sudah 5 personel yang kena luka tembak. Tadi sudah dievakuasi ke Timika," ungkap Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung lewat kanal YouTube Puspen TNI, Selasa (18/4/2023).
Yudo mengaku sudah memastikan sendiri kondisi personelnya tersebut. Saat ini mereka dalam kondisi sehat meski masih dirawat di Rumah Sakit Timika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi 5 tersebut alhamdulillah semuanya sehat karena dari heli tadi, saya jalan menuju ke ambulans untuk dilaksanakan perawatan di Rumah Sakit di Timika," paparnya.
Sementara ada 4 prajurit TNI yang masih hilang. Yudo mengaku belum mengetahui kondisi keempatnya.
"Ada 4 orang yang belum terkonfirmasi, mungkin dalam situasi seperti itu mereka bersembunyi dan sebagainya, kita nggak tahu, tapi akan kita laksanakan pencarian," tegas Yudo.
Yudo menambahkan prajurit lainnya dilaporkan dalam keadaan sehat. Namun ada beberapa prajurit di antaranya yang masih siaga di lokasi kejadian untuk mengevakuasi rekannya yang gugur dalam penyerangan itu.
"Dan lainnya, alhamdulillah selamat. Ada yang sudah kembali ke Mugi dan juga standby untuk mengambil salah satu jenazah yang dari Pratu Miftahul Arifin tadi," tuturnya.
Pratu Miftahul Arifin diketahui gugur ditembak KKB. Jenazahnya jatuh ke jurang sedalam 15 meter dan akan dievakuasi pada Rabu (19/4) besok.
"Karena posisinya 15 meter di jurang sehingga kita usahakan besok pagi mudah-mudah sudah bisa terangkat. Hari ini tadi saya fokuskan untuk evakuasi 5 orang yang kena tembak tersebut," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, 35 prajurit TNI diserang KKB di wilayah Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (15/4). Para prajurit tersebut tengah melaksanakan operasi pencarian pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.
"Dari 36 prajurit kita yang melaksanakan patroli guna mencari keberadaan pilot Susi Air di jalan kita diadang KKB dan terjadi kontak tembak," sebut Yudo.
(sar/hsr)