Panglima TNI Bicara Pelanggaran HAM Dilakukan KKB Papua di Nduga

Papua Pegunungan

Panglima TNI Bicara Pelanggaran HAM Dilakukan KKB Papua di Nduga

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Selasa, 18 Apr 2023 16:04 WIB
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono
Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim
Nduga -

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berbicara tentang pelanggaran HAM yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan. Yudo menyebut pelanggaran HAM KKB itu dapat dilihat jelas dari rangkaian serangan yang dilancarkan ke masyarakat sipil seperti tukang ojek dan guru.

"Saya kira sudah monitor lah (terpantau), ini beritanya sudah menyebar di mana-mana (soal rentetan penyerangan KKB)," ujar Yudo dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung melalui YouTube Puspen TNI, Selasa (18/4/2022).

Yudo mengatakan sebaliknya TNI telah membekali prajurit tentang HAM. Namun dia menilai pihaknya hanya akan lebih fokus ke penindakan KKB karena ada pihak lain yang lebih berwenang berbicara tentang HAM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi bukan ranah saya bicarakan itu, nanti kalau dikit-dikit seperti itu, gerak kita terbatas nanti, anak buah kasihan dikit-dikit ditakutin terus (soal pelanggaran HAM). Yang jelas para prajurit kita saat berangkat kita bekali untuk ilmu itu," kata Yudo.

Lebih lanjut, dia menegaskan masyarakat di Papua membutuhkan perlindungan aparat. Pasalnya, KKB seringkali menyerang warga sipil tanpa alasan yang jelas.

ADVERTISEMENT

"Masyarakat di sana sangat membutuhkan, khususnya kehadiran TNI karena ada memang ada wilayah-wilayah yang kerawanan tinggi yang mengganggu masyarakat," kata Yudo.

"Kemarin yang rumahnya guru tidak apa-apa juga dibakar. Kemudian pasar tidak ada apa-apa kemudian dibakar. Dan ini daerah-daerah seperti yang harus kita jaga kerawanannya," ungkapnya.

Panglima Tegaskan TNI Selalu Hindari Ada Korban Masyarakat Sipil

Yudo lebih lanjut menegaskan jika TNI selalu menghindari agar tidak ada masyarakat sipil yang menjadi korban saat operasi penanganan KKB Papua. Tapi sayangnya KKB Papua malah terkadang menjadi warga sipil sebagai korban.

"Kita selalu menghindari jangan sampai ada korban, saya selalu sampaikan, saya tidak mau represif yang mengakibatkan korban masyarakat ataupun anak-anak, tapi ternyata mereka (KKB Papua) menggunakan itu," jelasnya.

Yudo menduga KKB Papua turut memanfaatkan TNI yang tidak mau represif agar tidak ada korban sipil yang berjatuhan. Akibatnya anggota TNI harus menjadi korban.

"Mungkin yang saya sampaikan ini (untuk tidak represif) mungkin malah digunakan dia untuk itu (serang prajurit). Dan ini sangat saya sayangkan sehingga prajurit kita jadi seperti itu (korban)" paparnya.




(hmw/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads