Pangdam XIV/ Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengingatkan anak buahnya agar tidak bertindak di luar kontrol setelah insiden penyerangan Polres Pelabuhan Makassar, Polsek Pelabuhan, hingga pos polisi lalu lintas. Imam menegaskan, penyerangan yang dipicu cekcok oknum polisi dan TNI tersebut sudah diselesaikan dengan baik.
"Jadi tidak ada yang keluar tidak ada yang bertindak di luar dari kontrol dari pimpinan," kata Mayjen Totok saat jumpa pers bersama Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso di Aula Polrestabes Makassar, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jumat (14/4/2023) malam.
Mayjen Totok menyebut dia bersama Kapolda Sulsel langsung turun tangan saat menerima laporan penyerangan yang dipicu cekcok antara anak buah mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan hari ini alhamdulillah sudah dengan Pak Kapolda, tapi bukan hanya hari ini, dari kemarin kita sudah cepat untuk mengatasi," uajarnya.
Menurutnya, permasalahan yang melibatkan antara anggota TNI dan polisi bisa saja dikait-kaitkan dengan politik. Apalagi situasi saat ini sudah memasuki tahapan politik.
"Kita kerja sama di lapangan memberi tahu mereka bahwa apa yang dilakukan itu mengganggu keamanan dan kenyamanan dan nantinya bisa ditunggangi oleh isu-isu politik yang mana situasi kita saat ini sudah berada pada tahapan Pemilu 2024," terangnya.
"Jadi saya yakinkan bahwa TNI baik darat maupun udara dari sini sudah konsolidasi masing-masing dan sudah dalam pengawasan atasan masing-masing," lanjutnya.
Penyebab Penyerangan Polres di Makassar
Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso mengatakan penyerangan Polres Pelabuhan Makassar dipicu permasalahan antara oknum polisi dan oknum TNI. Namun dia menegaskan persoalan tersebut telah ditangani.
"Kejadian di awal kemarin sudah tuntas, sudah selesai," kata Irjen Setyo Boedi.
Dia menuturan permasalahan itu terjadi saat anggota polisi dari Polrestabes Makassar melakukan patroli. Permasalah antara oknum dari dua institusi itu terjadi pada Rabu (12/4) dini hari.
"Memang ada kejadian tentang kegiatan patroli dari Polrestabes Makassar yang ada trouble dengan satuan TNI dan Polri," katanya.
Dia pun tak menapik jikan cekcok tersebut menjadi pemicu penyerangan Polres Pelabuhan Makassar, Polsek Pelabuhan dan pembakaran Pos Polantas hingga pembakaran motor polisi serta penganiayaan satu warga sipil. Namun dia memastikan permasalahan yang timbul itu telah diselesaikan pihaknya dengan pihak TNI.
"Kemudian belakangan sudah diambil langkah-langkah dengan baik, ada saling mendatangi kemudian saling memahami tentang apa yang terjadi sehingga masalah itu tidak berkembang," katanya.
(ata/nvl)