Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso mengungkap penyerangan Polres Pelabuhan Makassar dipicu permasalahan antara oknum polisi dan oknum TNI. Dia memastikan masalah itu sudah ditangani dengan baik oleh Polda Sulsel dan Kodam XIV/Hasanuddin.
"Kejadian di awal kemarin sudah tuntas, sudah selesai," kata Irjen Setyo Boedi saat jumpa pers bersama Pangdam XIV/ Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso di Aula Polrestabes Makassar, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jumat (14/4/2023) malam.
Irjen Setyo Boedi mengatakan permasalahan ini tepatnya melibatkan antara polisi patroli dari Polrestabes Makassar dengan oknum TNI pada Rabu (12/4) dini hari kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang ada kejadian tentang kegiatan patroli dari Polrestabes Makassar yang ada trouble dengan satuan TNI dan Polri," katanya.
Setyo Boedi tak menampik cekcok tersebut berujung penyerangan Polres Pelabuhan Makassar, Polsek Pelabuhan dan pembakaran Pos Polantas hingga pembakaran motor polisi serta penganiayaan satu warga sipil. Namun dia memastikan permasalahan yang timbul itu telah diselesaikan pihaknya dengan pihak TNI.
"Kemudian belakangan sudah diambil langkah-langkah dengan baik, ada saling mendatangi kemudian saling memahami tentang apa yang terjadi sehingga masalah itu tidak berkembang," katanya.
Penjelasan Pangdam
Pangdam XIV/ Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso turut membenarkan masalah ini sudah selesai. Dia mengaku jajaran TNI dari tiga matra memahami permasalahan yang muncul sudah diselesaikan dengan baik.
"Jadi saya yakinkan bahwa TNI baik darat maupun udara dari sini sudah konsolidasi masing-masing dan sudah dalam pengawasan atasan masing-masing," kata Mayjen Totok.
Lebih lanjut, dia juga memastikan situasi dapat dikendalikan dengan baik untuk mencegah hal-hal yang sifatnya di luar kontrol.
"Jadi tidak ada yang keluar tidak ada yang bertindak di luar dari kontrol dari pimpinan," katanya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya....
5 Titik Penyerangan
Sejumlah OTK menyerang Polres Pelabuhan Makassar serta melakukan pembakaran Pos Polantas dan motor dinas. Penyerangan tersebut terjadi di 5 titik berbeda.
Penyerangan pertama adalah Mapolres Pelabuhan Makassar pada Jumat (14/4) sekitar pukul 02.40 Wita. Serangan ini sempat membuat polisi menutup total Jalan Ujung Pandang di kedua arah sehingga tidak ada kendaraan yang bisa melintas.
Sementara penyerangan kedua terjadi di Polsek Pelabuhan. Penyerangan tersebut membuat mobil Polsek Pelabuhan Makassar rusak.
Belakangan diketahui, penyerangan yang ketiga terjadi. Sasarannya adalah Pos Polantas yang terletak di kawasan Flyover, Makassar. Para OTK membakar pos polisi dan sejumlah kaca pecah.
Selanjutnya Pos Polantas yang berada di pertigaan Jalan Sultan Alauddin dan Jalan AP Pettarani menjadi sasaran penyerangan yang keempat. Sejumlah fasilitas seperti AC dan TV di pos ini dibakar.
Tak sampai di situ, penyerangan juga terjadi di depan minimarket di Jalan Andi Djemma, Makassar. Di tempat ini ada dua motor dinas polisi yang hangus dibakar, sedangkan pemiliknya diduga mengamankan diri dari lokasi pembakaran.
1 Warga Sipil Jadi Korban Luka
Satu warga sipil turut menjadi korban penyerangan ini. Korban pria yang tak disebutkan identitasnya itu dirawat di rumah sakit.
"Untuk anggota tidak ada (korban luka), tapi masyarakat sipil ada satu," ujar Kombes Suartana kepada detikSulsel, Jumat (14/4).
Suartana tak merinci kronologi warga sipil turut jadi korban penyerangan. Dia juga belum menjelaskan kondisi korban saat ini, namun informasi yang dihimpun korban dalam kondisi kritis.
"Ini saya tidak melihat masyarakatnya kena di mana tetapi sudah dibawa ke rumah sakit, dirawat di rumah sakit Faisal," kata Suartana.
"Kita belum tahu ya (kronologi persisnya warga sipil jadi korban), ada luka-luka," katanya.
Simak Video "Video: Momen Serangan Udara Israel Buat Panik Pembawa Berita Syria TV"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/nvl)