Ulah 'Patah Pensil' Darul: Rewa Potong Konvoi RI 1, Tertunduk di Depan Polisi

Kota Makassar

Ulah 'Patah Pensil' Darul: Rewa Potong Konvoi RI 1, Tertunduk di Depan Polisi

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 31 Mar 2023 10:29 WIB
Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto bersama pengendara motor yang menerobos iring-iringan mobil Jokowi.
Foto: Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto bersama pengendara motor yang menerobos iring-iringan mobil Jokowi. (Agus Umar Dani/detikSulsel)
Makassar -

Ulah rewa dan patah pensil Darul Azwar (18) memotong jalur iring-ringan mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) seketika membuat geger. Darul pun hanya bisa tertunduk usai diamankan polisi.

Dalam bahasa Makassar, kata rewa dapat diartikan berani atau bernyali. Sedangkan istilah patah pensil bisa bermakna tidak berpikir panjang atau seseorang yang bertindak spontan tanpa banyak berpikir.

Aksi rewa Darul dapat dilihat ketika ia mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helm. Sepeda motor yang digunakannya juga tidak dilengkapi kaca spion, pelat hingga menggunakan knalpot brong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak sampai di situ, aksi rewa Darul juga dapat dilihat ketika ia melawan arah di Jalan Bawakaraeng, Makassar. Saat iring-iringan mobil presiden melintas, Darul tanpa pikir panjang alias patah pensil langsung memotong jalur.

Akibatnya Darul nyaris menabrak mobil Presiden Jokowi. Setelah aksinya itu, Darul langsung kabur dari lokasi.

ADVERTISEMENT

Polisi yang mengetahui insiden itu bergerak mengamankan Darul. Darul pun hanya bisa tertunduk usai diamankan polisi pada Kamis (30/3).

Pantauan detikSulsel di Mapolrestabes Makassar, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kamis (30/3) sore, Darul yang mengenakan kaos hitam itu dibawa sejumlah polisi dari area lobi menuju lokasi jumpa pers.

Di hadapan awak media, Darul meminta maaf. Darul juga berdalih tidak tahu ada rombongan Presiden Jokowi melintas di jalan tersebut.

"Saya tidak tahu bahwa Bapak Presiden mau lewat, dan pada saat saya melihat rombongan saya panik, dan saya langsung memotong ke kanan (iring-iringan RI 1)," ujar Darul.

"Saya meminta maaf kepada Bapak Presiden atas video saya kemarin yang viral dan banyak menyusahkan orang," sambung Darul.

Darul juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi karena tidak menindaklanjuti perbuatannya dan hanya diberi pembinaan.

"Dan terimakasih kepada Bapak Presiden untuk tidak menindaklanjuti video viral yang kemarin. Dan terimakasih kepada Bapak Polisi sudah membina saya," ucapnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin ikut memberi penjelasan terkait insiden itu. Menurutnya, Presiden Jokowi sedang tidak berada di dalam mobil saat insiden itu terjadi.

Bey menyebut presiden Jokowi memasuki Jalan Bawakaraeng dan berhenti di depan Pasar Terong, Jalan Pasar Terong pada Rabu (29/3) sore. Presiden Jokowi selanjutnya turun dari mobil dan mulai blusukan menyapa para pedagang sepanjang Jalan Pasar Terong.

"Di saat yang sama, rangkaian kendaraan Presiden yang telah kosong (tidak ada Presiden) bergerak untuk menuju sisi lain Jalan Pasar Terong yaitu Jalan Masjid Raya guna menjemput Presiden di titik akhir kunjungan ke pasar," ujar Bey dalam keterangan yang diterima, Kamis (30/3).




(hmw/sar)

Hide Ads