Terungkap! Dokter Spesialis di Nabire Ternyata Dibunuh Cleaning Service RS

Papua Tengah

Terungkap! Dokter Spesialis di Nabire Ternyata Dibunuh Cleaning Service RS

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Rabu, 29 Mar 2023 11:20 WIB
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri merilis kasus pembunuhan dokter di Nabire.
Foto: Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri merilis kasus pembunuhan dokter di Nabire. John Roy Purba
Nabire -

Polisi mengungkap kasus kematian dokter spesialis paru bernama Mawarty Susanti di Nabire, Papua Tengah merupakan kasus pembunuhan. Korban ternyata dibunuh oleh seorang cleaning service rumah sakit (RS) tempat korban bekerja.

"Kasus ini kami lakukan secara hati-hati dan menggunakan scientific crime investigation. Dan akhirnya kami menangkap pelakunya yang merupakan seorang cleaning service rumah sakit umum daerah Nabire berinisial KW," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri kepada wartawan di Polda Papua, Rabu (29/3/2023).

Mathius menerangkan berdasarkan laporan polisi tanggal 9 Maret 2023 tentang penemuan mayat dan surat perintah penyidikan tanggal 12 Maret 2023, ia memerintahkan Polres Nabire untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan. Kemudian bekerja sama dengan Biddokkes Polda Sulsel dan Puslabfor Mabes Polri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari hasil penyelidikan, Rabu (15/3), ditemukan sampel pada lokasi kejadian diduga milik tersangka KW," jelasnya.

Mathius menerangkan setelah dikembangkan dari hasil DNA tersebut dilakukan pencocokan dengan hasil swab pada dada (puting susu) korban. Dari hasil pencocokan DNA terhadap air liur tersangka dan hasil swab pada puting korban ditemukan ada kecocokan.

ADVERTISEMENT

"Jadi kasus terungkap dari hasil tes profil DNA campuran antara air liur tersangka dengan barang bukti yang diamankan dari hasil swab pada dada korban. Kemudian Polres Nabire langsung melakukan pemeriksaan ulang terhadap para saksi," katanya.

Mathius menegaskan dari hasil pemeriksaan ulang, Polres Nabire langsung mengamankan KW. Tersangka KW juga disebut mengakui perbuatannya.

"Sampai saat ini tersangka masih tunggal. Namun proses penyidikan masih terus berjalan guna mengungkap motif pembunuhan terhadap korban," imbuhnya.

Mathius menambahkan adapun barang bukti tambahan yang berhasil diamankan yakni telepon seluler milik korban, yang disimpan di dalam bantal dan terbungkus plastik bening dan diamankan di gudang kecil lantai 2 RSUD Nabire. Bahkan 1 rok warna hitam rok bintik-bintik putih yang disimpan di dalam lemari kamar.

"Untuk sementara pengakuan tersangka dia merupakan tersangka tunggal. Namun penyidik masih terus mengembangkan kasus ini," tandasnya.

Sebelumnya, dokter malang itu ditemukan tewas dalam kondisi mulut berbusa di rumah dinasnya di Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/3) sekitar pukul 19.00 WIT.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh saksi berinisial M (32), yang merupakan seorang perawat dan sopir korban. Saat itu, saksi hendak menjemput korban untuk diantar ke Apotek Pelita dalam rangka praktik.

Lantaran tak kunjung ada respons korban saat saksi datang, ia kemudian menghubungi rekannya, perawat Apotek Mulia berinisial RR dan seorang perawat di Apotek Pelita berinisial F. Tak lama berselang, kedua saksi kemudian datang ke rumah korban.

Ketiga saksi berupaya memanggil korban dan berteriak dari luar rumah namun tak juga kunjung ada jawaban. Ketiganya lantas membuka pintu yang digrendel dari dalam dengan cara membuka jendela di samping pintu.




(hmw/sar)

Hide Ads