Turun Tangan Polisi Usut Karyawati PNM Takalar Ngaku Disuruh Bosnya Melacur

Turun Tangan Polisi Usut Karyawati PNM Takalar Ngaku Disuruh Bosnya Melacur

Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Rabu, 29 Mar 2023 03:15 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Takalar -

Polisi mengusut dugaan penggelapan di balik ramai kasus karyawati PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar Cabang Takalar, AU (20) mengaku disuruh menjual diri untuk menutupi tunggakan cicilan nasabah. Pihak korban telah dimintai keterangan awal.

Kasat Reskrim Polres Takalar Iptu Agus Purwanto mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dugaan penggelapan ponsel yang dialami AU. Karyawati PNM itu mengaku ponselnya disita oknum atasannya berinisial AN.

"Sudah diterima laporannya dan korban melaporkan tindak pidana penggelapan," kata Iptu Agus kepada detikSulsel, Selasa (28/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan melakukan penyelidikan," tegas Iptu Agus.

Karyawati Ngaku Disuruh Melacur untuk Tutupi Utang Nasabah

AU mengatakan dia awalnya ditelepon oleh oknum atasannya di PNM Takalar, AN terkait cicilan utang nasabah yang menunggak. Saat berbicara lewat telepon, AU mengaku diminta AN pulang ke rumahnya mencari uang untuk menutupi cicilan nasabah menunggak.

ADVERTISEMENT

"Nasuruh (dia suruh saya) pulang cari uang di rumahku. Setelah itu, karena tidak dapat uang di rumah, jadi nasuruh a pulang lagi ke kantor," kata AU kepada detikSulsel, Selasa (28/3).

Setelah tiba di kantornya, AU menghadap ke atasannya itu. Namun karena tidak membawa uang, AU menjadi sasaran omelan hingga kembali diminta menutupi cicilan nasabah yang menunggak tersebut.

"Karena tidak dapat uang di rumah, jadi nasuruh a pulang lagi ke kantor. Di situ mi, setorannya pakai uang tabungan kantor. AN bilang 'ini kau pinjam di kantor. Sini HP sama rekeningmu. Bayar ki ini'," ujar AU.

Menurut AU, bukan hanya ponselnya yang disita oleh AN. Gaji dan bonusnya juga diambil.

"Iya, HP dan rekening disita. Terus pin BRImo di-reset, terus gaji dan bonus diambil sama AN," ujarnya.

AU pun mengungkapkan pada saat di kantornya itulah AN memintanya melacur untuk menutupi tunggakan nasabahnya.

"Perlakuan (yang saya alami yakni) dibilangi soal melacurkan diri untuk membayar angsuran (nasabah nunggak) itu baru tanggal 11 Maret itu (kejadiannya)," ujar AU.

"Di situ, saya langsung dibilangi, 'Kalau tidak nu dapat ini pinjaman (AU diminta jual diri)," kata AU.

AU juga mengaku bukan sekali ini saja dia menjadi sasaran kemarahan. Dia mengaku sudah sering mendapatkan kata-kata kasar.

"Kalau kata-kata yang lain kayak setang (setan), kongkong (anjing), sundala (anak pelacur) dan kabulamma (kurang ajar) itu setiap ada masalah saya di kantor, kayak tidak memenuhi target penagihan yah itu keluar lagi. Terus soal sita HP sudah dua kali,"katanya.

PNM Lakukan Investigasi

Tim Humas PNM Pusat Ramanda S Marchita turut buka suara terkait kasus ini. Menurutnya, pihaknya sedang menginvestigasi kasus ini.

Kendati demikian dia belum menyampaikan banyak hal. Dia mengaku pihaknya baru akan menyampaikan lebih lanjut terkait hasil investigasi tersebut.

"Kami sedang siapkan hak jawab setelah investigasi lengkap ya," kata Ramanda kepada detikSulsel, Selasa (28/3).




(hmw/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads