Karyawati PT Permodalan Nasional Mandiri (PNM) Mekaar Cabang Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), AU (20) diduga mengalami pelecehan verbal usai diminta melacur oleh atasannya yang berinisial AN. AU juga mengaku handphone (HP), gaji dan bonusnya diambil untuk menutupi utang nasabah.
"Seolah-olah saya yang berutang, masa iya harus saya yang bayarkan utang nasabah," ujar AU kepada detikSulsel, Selasa (28/3/2023).
AU juga mengaku disuruh oleh AN mencari uang di rumahnya untuk menutupi utang nasabah. Namun karena AU tidak mendapatkan uang di rumahnya, ia diminta datang ke kantor untuk menyerahkan HP beserta rekening miliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nasuruh (dia suruh saya) pulang cari uang di rumahku. setelah itu, karena tidak dapat uang di rumah, jadi nasuruh a pulang lagi ke kantor. Di situ mi, setorannya pakai uang tabungan kantor. AN bilang 'ini kau pinjam di kantor. Sini HP sama rekening mu. bayar ki ini'," ujar AU.
"Iya, HP dan rekening disita. Terus pin BRImo di-reset, terus gaji dan bonus diambil sama AN," ujarnya.
Kasus terkait AU awalnya heboh di media sosial. AU mengaku disuruh menjual diri hanya karena nasabahnya menunggak cicilan hutang.
"Perlakuan (yang saya alami yakni) dibilangi soal melacurkan diri untuk membayar angsuran (nasabah nunggak) itu baru tanggal 11 Maret itu (kejadiannya)," ujar AU.
AU mengaku awalnya ditelepon oleh oknum atasannya itu pada Sabtu (11/3) lalu. AU kemudian dimarahi dengan kata kasar dan diminta melacur.
"Di situ, saya langsung dibilangi, 'Kalau tidak nu dapat ini pinjaman (AU diminta jual diri)," kata AU.
AU juga mengaku bukan sekali ini saja dia menjadi sasaran kemarahan. AU mengatakan ponselnya kerap disita apabila gagal menagih tunggakan nasabah.
"Kalau kata-kata yang lain kayak setang (setan), kongkong (anjing), sundala (anak pelacur) dan kabulamma (kurang ajar) itu setiap ada masalah saya di kantor, kayak tidak memenuhi target penagihan yah itu keluar lagi. Terus soal sita HP sudah dua kali,"katanya.
Sementara itu, Tim Humas PNM Pusat Ramanda S Marchita mengatakan pihaknya sedang menginvestigasi kasus ini. Dia mengatakan pihaknya akan menyampaikan lebih lanjut terkait hasil investigasi tersebut.
"Kami sedang siapkan hak jawab setelah investigasi lengkap ya," kata Ramanda kepada detikSulsel, Selasa (28/3).
(hmw/ata)