Polisi menangkap KM (30) dan EL (31), dua wanita pemilik investasi bodong modus bisnis ternak ayam di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Aksi pelaku menyebabkan kerugian Rp 3 miliar.
"Benar, kami sudah mengamankan 2 wanita pelaku investasi bodong berinisial KM dan EL, mereka menyerahkan diri dan sekarang sudah ditahan di Mapolres Palopo," kata Kanit Tipdter, Ipda Ridwan Parintak kepada detikSulsel, Selasa (28/3/2023).
Ridwan mengungkapkan kedua pelaku yang menipu 225 korban dengan modus bisnis ternak ayam, namun ternyata bisnis tersebut tidak ada atau bodong. Menurutnya, pelaku mengelabui korban dengan memberikan keuntungan awal yang bersumber dari uang setoran dari korban lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kurang lebih 225 korban, modus mereka itu bisnis ternak ayam, tapi ternyata bisnis itu tidak ada. Jadi korban bilang kan awalnya mereka dapat untung, tapi ternyata itu bersumber dari setoran korban lainnya, uang itu mereka putar terus," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Palopo AKBP Safi'i mengatakan pelaku EL menipu 75 orang. Sedangkan pelaku KM menipu 150 orang warga.
"Sebanyak 75 orang menjadi korban pelaku EL dengan kerugian Rp 1,2 miliar. Sedangkan 150 orang menjadi korban pelaku KM dengan kerugian 1,8 miliar. Jadi total korbannya 225 orang dengan kerugian Rp 3 miliar," ujarnya.
Atas aksinya, 2 pelaku diancam dengan Pasal 45a Ayat (1) jo Pasal 28 Ayat (1) Undang- Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang- Undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 378 dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar.
Diberitakan sebelumnya, salah seorang korban AS mengaku kerugian yang dialami akibat investasi bodong tersebut mencapai Rp 300 juta. Beberapa korban lainnya juga sudah menyetor uang antara Rp 20 juta hingga Rp 300 juta.
Menurut AS, investasi bodong berkedok ternak ayam tersebut dimulai pada tahun 2021. Pelaku mengiming-imingi para korban keuntungan 30% setiap bulannya dari bisnis itu. Mulanya kata dia, sering menerima keuntungan dari hasil investasi itu, namun sejak 2023, AS tidak pernah lagi menerima keuntungan.
"Kita diiming-imingi 30% penghasilan setiap bulannya. Awalnya lancar, saya selalu mendapat keuntungan itu. Tapi di 2023 tidak ada lagi, makanya kami curiga dan berusaha kontak ownernya dan dia bilang akan kembalikan semua uangnya,"ucapnya
(hmw/ata)