Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Puncak, Papua Tengah menembak mati dua aparat TNI-Polri. Insiden itu terjadi empat hari setelah tiga anggota KKB ditembak mati pada Rabu (22/3) lalu.
Kendati demikian, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan pihaknya tidak menganggap penembakan aparat tersebut sebagai aksi balas dendam. Dia pun menegaskan pihaknya masih mencari pelaku.
"Saya enggak menduga ke sana, ini murni kriminal, mereka melakukan penyerangan kepada aparat keamanan di (Distrik) Ilu itu," kata Kombes Benny kepada detikcom, Minggu (26/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benny mengatakan pihaknya akan terus mendalami motif penembakan maut itu. Namun dia menegaskan pendalaman motif itu baru bisa dilakukan bila pelaku sudah tertangkap.
"Terkait motifnya kalau kita belum dapat pelakunya bagaimana kita bisa tahu motifnya mereka," kata Benny.
2 Aparat TNI-Polri Gugur Ditembak KKB
Awalnya 18 personel TNI-Polri melakukan pengamanan gabungan di salah satu masjid di Jalan Trans Papua, Kampung Wirak, Distrik Ilu, Puncak Jaya, Sabtu (25/3) malam. Selanjutnya turun hujan lebat sehingga dua anggota polisi, Bripda Mesar Indey dan Brigadir M Arif Hidayat serta seorang anggota TNI Serda Risawar berteduh di kios depan masjid.
"Jadi anggota itu pengamanan kegiatan salat tarawih. Situasinya waktu itu hujan lebat, kios depan masjid tutup jadi dia berteduh," ujar Kombes Benny.
Tak berselang lama kemudian, muncul dua orang anggota KKB masing-masing membawa senjata api laras pendek dan panjang. Selanjutnya terjadi penembakan.
"Pelaku pertama pakai senjata revolver itu kan, yang kedua inilah yang nembak beberapa kali," katanya.
Satu personel meninggal merupakan anggota Koramil setempat bernama Serda Risawar. Prajurit tersebut bertugas sebagai Babinsa setempat.
"Satu (prajurit gugur) Babinsa," katanya.
Penembakan itu membuat Bripda Mesar Indey dan Serda Risawar gugur. Sedangkan Brigadir M Arif Hidayat mengalami luka tembak.
Simak 3 anggota KKB ditembak mati aparat...