Polisi menetapkan 8 orang tersangka terkait kasus tawuran antar fakultas di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tawuran tersebut melibatkan mahasiswa dari Fakultas Peternakan (Fapet) dengan mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP).
"Kalau tersangka ada 8," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol kepada wartawan, Senin (20/3/2023).
Dirangkum detikSulsel, Selasa (21/3/2023), berikut 6 fakta tawuran mahasiswa antar fakultas di Unhas hingga 8 orang tersangka:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. 7 Mahasiswa Jadi Tersangka
AKBP Ridwan Hutagaol mengatakan 7 mahasiswa dan 1 cleaning service yang ditetapkan tersangka terkait tawuran antara fakultas di Unhas. 5 mahasiswa dari Fakultas Peternakan dan 2 dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan.
"Ada 5 dari studi peternakan dan 2 dari kelautan Unhas. Semua pidana pengeroyokan," kata Ridwan.
Ridwan menegaskan pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Sementara para tersangka yang telah ditetapkan dijerat dengan Pasal 170 KUHP.
"Kita masih mendalami lagi apakah (masih) ada yang terlibat dalam kegiatan tersebut," katanya.
![]() |
2. Dua Kali Bentrokan di Unhas
Bentrokan yang melibatkan mahasiswa dari 2 fakultas yakni Fapet dan FIKP terjadi dua kali. Pertama, bentrokan pecah pada Kamis (16/3) dan keesokan harinya, bentrokan kembali pecah pada Jumat (17/3).
"Iya antara (Fakultas) Perikanan dengan (Fakultas) Peternakan di lapangan sepak bola di dalam situ karena ada pertandingan bola," ujar Kapolsek Tamalanrea Kompol Andi Alimuddin, kepada detikSulsel, Kamis (16/3).
Mahasiswa yang terlibat bentrok saling lemparan batu di area lapangan sepak bola di sekitar Fakultas Peternakan Unhas pada Kamis (16/3) sore. Menurut Alimuddin, kedua kelompok mahasiswa tersebut tiba-tiba saja saling serang.
"Itulah tiba-tiba, tidak ditahu. Saling kumpul, saling provokasi dan saling menyerang, masing-masing fakultas siap, jadi ketemu di lapangan sepak bola," kata Alimuddin.
3. Bentrok Dipicu Penyerangan Sekretariat
Dekan Fakultas Peternakan Unhas, Syahdar Baba mengatakan bentrokan terjadi karena ada penyerangan di sekretariat kedua fakultas tersebut. Penyerangan tersebut menyebabkan sekretariat mahasiswa Fapet rusak.
"Ada peristiwa sebelumnya atau kemarin malam. Ada yang datang ke sekretariat mahasiswa Peternakan dan ada juga yang masuk ke sekretariat mahasiswa Perikanan (melakukan penyerangan)," ungkap Syahdar saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (16/3).
Syahdar menjelaskan penyerangan terjadi pada Kamis (16/3) dini hari. Saat itu, ada mahasiswa di sekretariat mahasiswa Fakultas Perikanan dipukul, kemudian di sekretariat mahasiswa Fakultas Peternakan ada ruangan rusak setelah diserang.
"Ini yang belum kami bisa identifikasi siapa yang melakukan penyerangan, tetapi yang jelas ada penyerangan (ke dua fakultas) saat malam hari," paparnya.
Pasca saling serang tersebut, Kamis (16/3) sore sekitar pukul 17.00 Wita kembali terjadi bentrokan. Saat mahasiswa Fakultas Perikanan bermain bola dan berpapasan dengan mahasiswa dari Fakultas Peternakan.
"Tadi sore itu mahasiswa Fakultas Perikanan bermain bola kemudian mahasiswa dari Fakultas Peternakan lewat juga di sekitar situ dan terjadi bentrok," paparnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya...
4. Ada Bom Molotov
Bentrokan antar mahasiswa dari dua fakultas di Unhas diwarnai dengan pelemparan bom molotov. Pelemparan bom molotov terjadi pada bentrokan di hari kedua, Jumat (17/3).
"Ada (pelempar), ini ada pecahannya (bom molotov)," ujar Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea Iptu Jeriady saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Jumat (17/3).
Terkait kronologi bentrokan, Jeriady mengaku masih melakukan pendalaman. Sebab kedua pihak mengklaim salah satu fakultas melakukan penyerangan lebih dulu.
"Sampai saat ini masih kita dalami, karena masih simpang siur ki, bilang saya diserang (duluan), saya diserang," ungkapnya.
Dia menambahkan, baik di Fakultas Kelautan maupun Fakultas Peternakan sama-sama mengalami kerusakan akibat lemparan batu. Terutama pada bagian kaca gedung.
"Kalau saya lihat ini gedung, kaca di Fakultas Kelautan dengan Peternakan (pecah)," katanya.
![]() |
5. Sekretariat Fapet Terbakar
Bentrokan antar mahasiswa di Unhas kembali pecah pada Jumat (17/3) sekitar pukul 17.00 Wita. Sekretariat Fakultas Peternakan dilaporkan terbakar akibat dilempar bom molotov.
Dekan Fakultas Peternakan Unhas Syahdar Baba mengaku belum mengetahui pasti pemicu bentrokan antar fakultas ini kembali pecah.
"Tidak tahu kenapa tiba-tiba ada mahasiswa (di dalam kampus). Tapi kalau dari mahasiswa Fakultas Peternakan sudah tidak ada mi. Perikanan (FIKP) juga sepertinya (sudah dilarang masuk kampus)," kata dia saat dikonfirmasi detikSulsel, Jumat (17/3).
Syahdar menuturkan massa mahasiswa muncul begitu saja dan melakukan penyerangan. Akibatnya sekretariat Senat Mahasiswa Fapet terbakar terkena bom molotov.
"Ini kami tak tahu dari mana muncul. Ada bom molotov (yang dilempar ke sekretariat Senat Mahasiswa Fapet)," rincinya.
6. Sepekan Mahasiswa Kuliah Daring
Dekan Fakultas Peternakan Unhas, Syahdar Baba menetapkan kebijakan perkuliahan daring kepada mahasiswanya usai kembali terlibat bentrok dengan mahasiswa FKIP. Kuliah daring tersebut berlangsung selama satu pekan.
"Iya (dilakukan perkuliahan daring). Kan supaya kami agar tidak ketemu (antara mahasiswa Fapet dan FKIP Unhas)," ungkap Syahdar kepada detikSulsel, Jumat (17/3).
Syahdar mengatakan kebijakan itu ditetapkan lewat surat edaran. Keputusan perkuliahan daring untuk mahasiswa Fapet Unhas berlaku mulai 17 hingga 26 Maret mendatang.
"Kuliah daring sampai sepekan ke depan, tapi kita akan lihat bagaimana perkembangan selanjutnya," jelasnya.
Menurut Syahdar, kondisi saat ini masih belum memungkinkan dilaksanakan perkuliahan secara tatap muka. Apalagi bentrokan susulan sempat terjadi lagi.