Polisi telah memeriksa 23 orang saksi terkait tewasnya dokter spesialis paru Mawartih Susanti (47) di Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Sampai hari ini sudah ada 23 orang yang dimintai keterangan terkait dengan almarhum. Keterangan para saksi ini mudah-mudahan bisa menjadi petunjuk penyelidikan, baik itu mengetahui dan mendengar tentang korban," ujar Kapolres Nabire I Ketut Suarnaya kepada wartawan, Kamis (16/3/2023).
I Ketut mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP di rumah dinas korban. Olah TKP dilakukan hingga radius 50 meter dari rumah dinas korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari tanggal 9 Maret sejak ditemukannya jenazah korban sampai dengan kemarin kami sudah melakukan olah TKP sebanyak 1 kali dan 7 kali pendalaman TKP baik di titik penemuan jenazah, kemudian seputaran rumah radius 50 meter yang dekat dengan kediaman korban," ungkapnya.
I Ketut menambahkan dari hasil penyelidikan, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti berupa makanan dan sejumlah barang di lokasi penemuan korban. Saat ini seluruh barang bukti masih dalam pemeriksaan laboratorium forensik.
"Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, ada sejumlah barang bukti yang kita amankan dan saat ini masih diteliti untuk mengungkap tindak pidana ini. Begitu juga saat ini kita masih tunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan," tuturnya.
"Terkait dengan beberapa barang bukti seperti makanan yang ditemukan di lokasi tentunya harus melewati uji laboratorium forensik. Ini yang kita masih tunggu hasilnya agar kesimpulan yang kita ambil juga akurat," lanjut I Ketut.
I Ketut menambahkan ada sejumlah sampel barang yang ditemukan di lokasi kejadian akan dibawa ke Jakarta untuk diuji di Puslabfor Polri.
"Ada beberapa sampel barang temuan di TKP nantinya akan diuji di Puslabfor Polri, sehingga penyidik akan membawa barang bukti ini untuk diuji di Puslabfor Polri di Jakarta," ujarnya.
Untuk diketahui, dokter Mawartih Susanti ditemukan tewas dalam kondisi mulut berbusa di rumah dinasnya di Kelurahan Siriwini, Nabire pada Kamis (9/3) sekitar pukul 19.00 WIT.
"Benar adanya penemuan mayat yang merupakan seorang dokter," ungkap I Ketut kepada wartawan, Jumat (10/3).
I Ketut menerangkan, jasad Mawartih pertama kali ditemukan oleh saksi berinisial M (32) yang merupakan seorang perawat dan sopir korban. Saat itu, saksi hendak menjemput korban untuk diantar ke Apotek Pelita dalam rangka praktik.
(hsr/asm)