Sadis Pria Kalbar Bunuh Ponakan-Bayinya gegara Takut Ulah Bejatnya Terbongkar

Kalimantan Barat

Sadis Pria Kalbar Bunuh Ponakan-Bayinya gegara Takut Ulah Bejatnya Terbongkar

Riani Rahayu - detikSulsel
Kamis, 16 Mar 2023 05:31 WIB
Penemuan jasad perempuan bernama Nor Azizah (26) di Kubu Raya, Kalbar yang diduga korban pembunuhan.
Foto: Penemuan jasad perempuan bernama NA (26) di Kubu Raya, Kalbar yang diduga korban pembunuhan (dok. Istimewa)
Kubu Raya -

Pria bernama Hudi (35) di Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) nekat membunuh keponakannya wanita inisial NA (26) dan bayi yang tengah dikandung korban. Ulah bejat pelaku dipicu karena ketakutan hasil hubungan gelapnya dengan korban terbongkar.

Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya Aipda Ade Surdiansyah mengatakan, hubungan antara Hudi dan NA selama ini tidak diketahui keluarganya. Kecurigaan keluarga, baru muncul ketika Hudi hilang kabar sejak NA ditemukan tewas.

"Enggak tahu (hubungan gelap). Kecurigaan itu setelah korban meninggal, kok si tersangka ini juga menghilang," ungkap Ade kepada detikcom, Rabu (15/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mirisnya, aksi sadis membuat bayi berusia sekitar 6 bulan yang dikandung korban juga meninggal. Korban tewas dengan sejumlah luka bacok di tubuhnya.

"Di perut korban juga ada beberapa tusukan, jadi bayinya meninggal dunia. Kejadiannya juga rentan waktu berjam-jam, tidak bisa diselamatkan," paparnya.

ADVERTISEMENT

Ade menjelaskan awal mula hubungan Hudi dan NA karena sering bertemu hingga muncul rasa suka. Korban yang tinggal di rumah mertuanya sering didatangi oleh pamannya itu.

"Korban tinggal di rumah mertuanya. Itu pamannya suaminya, rumahnya dekat. Jadi sering ke situ dan bermalam di situ karena rumah keluarga, kan. Karena sering bertemu, akhirnya ada rasa suka," ucap Ade.

Menurutnya, hubungan keduanya mulai intens terjalin sejak suami NA bekerja di Malaysia. Puncaknya keduanya melakukan hubungan badan hingga NA mengandung anak Hudi.

"(Jalin hubungan) mungkin selama suaminya korban bekerja di Malaysia, sekitar setahun lebih. Kalau melakukannya di mana, mungkin ya di situ. Karena di situ 'kan jauh dari hotel, enggak ada hotel," tuturnya.

Namun Ade mengaku motif pembunuhan tersebut masih didalami. Pihaknya juga belum mau berspekulasi lebih jauh terkait alasan di balik hubungan paman dan keponakan itu.

"Apa memang hanya karena kesepian atau ada motif utang budi atau materi. Atau motif memang antara pelaku dan korban ada hubungan sebelum-sebelumnya. Itu yang masih kita dalami," tegas Ade.

Sementara Kapolres Kubu Raya AKBP Arief Hidayat menegaskan, pelaku dan korban sama-sama memiliki pasangan. Namun NA hamil dari hubungan bersama Hudi.

"Pelaku dan korban sama-sama memiliki pasangan, si korban hamil anak pelaku. Karena panik diminta pertanggungjawaban pelaku akhirnya nekat menghabisi korban," terang Arief saat dikonfirmasi, Senin (13/3).

Diketahui, Hudi ditangkap di rumah keluarganya di Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang pada Sabtu (11/3). Pelaku diamankan usai kabur selama 6 hari.

"Jadi pelaku ini bersembunyi dengan cara berpindah-pindah selama 6 hari, kemudian kami tangkap di rumah keluarga di Ketapang," katanya.

Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik. Pelaku dijerat dengan Pasal 340 juncto 338 KUHPidana.

"Dengan ancaman hukuman mati," imbuh Arief.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Jasad Korban Ditemukan di Kolong Jembatan

Kasus pembunuhan sadis di Kubu Raya ini awalnya terungkap saat jenazah NA ditemukan di bawah kolong jembatan, Desa Sungai Asam, Kecamatan Sunagi Raya pada Minggu (5/3) sekitar pukul 23.30 WIB. NA tergeletak tak bernyawa dengan luka tusuk di tubuhnya.

"Jadi korban ditemukan di bawah jembatan oleh keluarganya, saat itu disuruh oleh ibu korban untuk mencari korban. Saat tiba, pihak keluarga menemukan motor itu baru menemukan korban di bawah jembatan," jelas Kasubsi Penmas Kubu Raya Aipda Ade Suriansyah kepada detikcom, Senin (6/3).

Berdasarkan pemeriksaan saksi, korban meninggalkan rumah pada pukul 20.00 WIB untuk mengambil uang yang dikirim suaminya. Suami korban diketahui bekerja di Malaysia sebagai TKI.

"Saat ini masih dalam penyelidikan, tapi informasi dari saksi korban pergi mengambil uang di BRIlink yang dikirimkan suaminya. Suaminya ini TKI," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/ata)

Hide Ads