Polisi tengah menyelidiki kasus kecelakaan truk tangki BBM Pertamina yang menabrak minibus di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut). Pihaknya akan mengumumkan tersangka atas kecelakaan yang menewaskan 4 orang itu pekan depan.
"Masih sementara penyelidikan. Nanti rencananya Senin (5/3) akan gelar perkara penetapan tersangka," kata Kasat Lantas Polres Minsel Iptu Bayu Damara kepada detikcom, Sabtu (3/11/2023).
Bayu mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 5 orang saksi dalam kasus tersebut. Namun dirinya enggan merinci saksi yang dimaksud dengan alasan keterangan mereka sementara didalami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini ada 5 orang. (Hasil pemeriksaan saksi) Nanti lah, kan masih penyelidikan," tuturnya.
Sementara Direktur Operasi dan Marketing Elnusa Petrofin, Nur Kholis mengaku pihaknya mendukung kepolisian menginvestigasi kasus ini. Pihaknya juga sudah memberikan bahan bukti yang dibutuhkan polisi, seperti rekaman CCTV di truk tangki.
"Semua mobil tangki dilengkapi dengan monitor GPS, kamera kecil di dalam mobil tangki, itu yang diminta oleh polisi kami sudah serahkan," kata Kholis.
Pihaknya pun mengevaluasi kasus ini agar distribusi pasokan BBM ke depan bisa dipastikan aman. Kendala teknis di lapangan akan dibenahi.
"Ke depan perusahaan terus melakukan koordinasi lebih intensif dengan pemerintah daerah setempat untuk memitigasi kejadian serupa mengingat lokasi kejadian cukup sering terjadi kecelakaan. Sehingga ke depannya lakalantas sejenisnya dapat diminimalisir atau dihindari," tuturnya.
Pihaknya juga memastikan keluarga korban diperhatikan. Manajemen PT Elnusa Petrofin sudah mengunjungi salah satu keluarga korban sekaligus memberikan santunan pada Jumat (10/3).
"Kami juga mensupport prosesi pemakaman sampai dengan selesai dan bertemu dengan keluarga korban serta ahli warisnya untuk diberikan santunan ataupun bantuan, karena penanganan korban merupakan prioritas utama kami," papar Kholis.
Kecelakaan maut itu terjadi di Jalan Trans Sulawesi, Desa Munte, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minsel, Sulut pada Selasa (8/3) sekitar pukul 18.00 Wita. Kejadian ini dipicu lantaran mobil truk tangki BBM Pertamina mengalami rem blong.
"Kecelakaan beruntun antara roda sepuluh Hino bergerak dari arah Manado menuju Amurang mengalami rem blong," terang Bayu saat dikonfirmasi Rabu (8/3).
Polisi pun telah mengidentifikasi keempat korban tewas dalam lakalantas itu. Satu korban di antaranya masih berusia balita.
"Akibat lakalantas 4 orang meninggal dunia, 2 luka ringan," imbuh Bayu.
(sar/asm)