Polisi mengungkapkan masyarakat Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan mengungsi karena trauma dengan teror kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kini ratusan masyarakat Paro telah dievakuasi di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.
"Masyarakat di Distrik Paro yang tinggal banyak dari daerah lain yang selama ini diteror KKB. Jadi mereka tanpa diintimidasi KKB sudah takut dan trauma," ungkap Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewan ketika dikonfirmasi detikcom, Jumat (17/2/2023).
Rio menceritakan masyarakat di Paro kebanyakan dari Distrik Mapenduma, Mugi, dan Mbua. Awalnya mereka ke Paro untuk mencari hidup tenang, namun belakangan kembali mendapat gangguan dari KKB pimpinan Egianus Kogoya.
"Ya artinya mereka ini tanpa diintimidasi saja kalau sudah lihat Egianus dkk sudah trauma. Sehingga mereka lebih memilih mengungsi. Contohnya mereka dari Distrik Mapenduma mengungsi ke Paro. Lalu Paro didatangi KKB mereka mengungsi lagi Kenyam. Itu karena memang mereka takut," jelasnya.
"Bentuk teror secara langsung ke masyarakat setempat sebenarnya tidak ada dari KKB. Tapi trauma mereka dari asal mereka sebelumnya seperti di Mapenduma yang membuat mereka mengungsi," sambung Rio.
Rio menjelaskan warga mengungsi dievakuasi secara bertahap sejak 15 pekerja proyek puskesmas di Paro yang diancam KKB diselamatkan lebih dulu pada Rabu (8/2). Apalagi saat itu tengah beredar hoaks jika Distrik Paro akan jadi medan pertempuran KKB dengan TNI dan Polri.
"Mereka takut Paro akan menjadi tempat pertempuran antara KKB dan TNI-Polri. Sementara mereka sebagai masyarakat di sana tidak mau melibatkan diri kepada situasi seperti ini dan memilih untuk mengungsi," katanya.
Rio menerangkan pemerintah daerah juga belum memiliki jumlah pasti masyarakat yang tinggal di Paro. Hal itu disebabkan banyak warga yang tinggal di wilayah adalah orang yang mengungsi dari daerah Lao.
"Jadi jumlah yang terdata di Pemda itu ada 144 orang yang kini berada di Kenyam. Tapi itu juga kan mereka banyak yang tidak terdata. Karena ada juga yang langsung mencari sanak saudaranya dan tinggal di sana sehingga tidak terdata," tuturnya.
Namun pihaknya memastikan sudah tidak ada lagi warga yang berjalan kaki menuju Kenyam. Akan tetapi kepolisian akan terus melakukan patroli dan pemantauan hingga ke dalam hutan.
"Namun dari Ketua DPRD Nduga sampaikan masih ada sebagian yang belum sampai ke Kenyam. Namun dari pantauan kami sudah tidak ada warga yang masih dalam perjalanan ke Kenyam dalam rangka mengungsi," imbuh Rio.
Rio menambahkan kini seluruh masyarakat Paro yang mengungsi telah ditangani dengan baik. Para pengungsi itu tinggal di Pasar Baru Kenyam.
"Penanganan mereka di Kenyam Pemda membuatkan Pasar Baru sebagai tempat tinggalnya. Lalu (mandi cuci kakus) MCK-nya dibuat di sana dan juga dapur umumnya. Bahkan hari ini Kementerian Sosial RI datang didampingi bupati memberikan bantuan kepada mereka," pungkasnya.
Simak Video "Video: Tampang KKB Siprianus Weya Perekam Pembunuhan 2 Brimob di Nabire"
(sar/sar)