Kaki Balita Dibunuh Tetangga di Sulut Hilang, Pelaku Bantah Mutilasi Korban

Sulawesi Utara

Kaki Balita Dibunuh Tetangga di Sulut Hilang, Pelaku Bantah Mutilasi Korban

Trisno Mais - detikSulsel
Jumat, 17 Feb 2023 16:33 WIB
Pelaku pembunuhan balita di Kotamobagu, Sulut.
Foto: Pelaku pembunuhan balita di Kotamobagu, Sulut. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Kotamobagu -

Mayat balita 5 tahun yang tewas dibunuh tetangganya di Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut) ditemukan dalam kondisi tanpa kaki kiri. Namun pelaku bernama Jemi Tambanua (42) membantah telah memutilasi korban.

"Adapun hasil pemeriksaan terhadap pelaku Jemi Tambanua menerangkan tidak memotong atau mutilasi kaki kiri korban," kata Kapolres Kotamobagu AKBP Dasveri Abdi saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (17/2/2023).

Polisi kemudian menduga kaki korban telah dimakan hewan buas. Pasalnya, jasad korban memang dibuang di lokasi perkebunan lepas .

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait organ tubuh yang hilang adalah daging kaki kiri, tulang paha kaki kiri masih ada namun dari tulang paha ke bawah hilang," ujarnya.

Untuk memastikan lebih lanjut, polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab hilangnya kaki kiri korban.

"Untuk hasil yang valid masih menunggu hasil autopsi," pungkasnya.

Balita malang itu awalnya pergi membeli kerupuk dengan membawa uang Rp 1.000 pemberian ayahnya pada Minggu (12/2). Korban lantas melewati rumah pelaku sehingga dia dipanggil oleh pelaku sekitar pukul 18.45 Wita.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya korban dibawa ke dalam kamar pelaku. Di sanalah pelaku menghabisi nyawa korban dengan cara dicekik.

"Korban dibunuh di kamar tidur pelaku," kata AKBP Dasveri.

Setelah membunuh korban, pelaku kemudian panik. Dia akhirnya memutuskan melarikan diri sambil membawa mayat korban di sebuah areal perkebunan di Desa Ikarat Kecamatan Domoga, Bolmong.

"Jadi pada saat di rumah menurut keterangan tersangka, saat di rumah karena korban sudah dicekik dan dia (pelaku) panik, kemudian dia berpikiran untuk melarikan diri," tuturnya.

Menurut Dasveri, pelaku sempat memperkosa mayat korban sebelum dibuang. Selanjutnya, pelaku melarikan diri.

"Setelah dipastikan sudah tidak bernyawa korban dimasukan di dalam karung kemudian membawanya ke perkebunan Ponompiaan lalu menyetubuhi korban," katanya.

Sementara ayah korban, Miran Pobela baru menyadari putrinya hilang sekitar pukul 19.00 Wita. Ayah korban langsung mencari keberadaan putrinya di rumah beberapa keluarga, namun tidak ditemukan.

"Dengan belum ditemukannya korban sehingga Miran Pobela langsung melaporkan kepada pemerintah desa, kemudian Sangadi (kepala desa) langsung menghubungi Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Inuai melalui telepon," ujarnya.




(hmw/ata)

Hide Ads