Polisi membenarkan soal video dan foto beredar merupakan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens bersama KKB pimpinan Egianus Kogoya. Namun pihaknya menegaskan jika video dan foto yang tersebar merupakan dokumentasi lama saat momen pesawat Susi Air dibakar.
"Itu foto dan video yang beredar saat ini merupakan kejahatan yang dilakukan mereka di awal (saat pesawat Susi Air dibakar), Selasa (7/2). Jadi bukan foto terbaru," ungkap Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri kepada Rabu (15/2/2023).
Fakhiri menjelaskan bahwa foto dan video yang beredar memang benar diambil oleh KKB. Teroris KKB kemudian mengunggahnya ke media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Foto dan video itu mereka upload sendiri. Mereka cari titik signal sendiri. Lalu dimanfaatkan. Namun kita akan terus memonitor," tegas Fakhiri.
Fakhiri lalu meminta Sebby Sambom yang mengklaim diri sebagai juru bicara KKB tidak berkoar-koar di media sosial (medsos).
Dia menyebut, Sebby sebagai orang yang mengunggah foto dan video pilot Susi Air. Namun dia mengatakan Sebby tidak punya korelasi langsung dengan KKB.
"Itu yang kalian sebut-sebut (Sebby Sambom) hanya meng-upload ulang. Lalu dia jago berkoar-koar dari negara PNG (Papua Nugini)," tuturnya.
Menurutnya, Sebby hanya memanfaatkan isu dan momentum yang diunggah oleh KKB. Fakhiri lantas menantangnya untuk tidak berkoar-koar di media sosial.
"Saya titip kepada teman-teman yang berhubungan dengan dia, bilang kalau berani dan jago datang ke Jayapura. Jangan berkoar-koar di media," tegasnya.
Fakhiri menambahkan aparat TNI dan Polri masih terus berupaya mencari dan menyelamatkan Kapten Philip Mark Mehrtens. Dia pun berharap doa masyarakat agar proses evakuasi bisa segera dilakukan.
"Tentu dengan ini kita bisa senang untuk menjadi bahan memonitor dan kita tentu minta mohon doa dari masyarakat supaya kita bisa tuntaskan tugas ini tanpa ada insiden lain terlebih sandera pilot bisa kita temukan," ujarnya.
Fakhiri menegaskan apa yang dilakukan oleh KKB Egianus Kogoya hanya menyengsarakan masyarakat Nduga sendiri. Kejahatan yang dilakukannya membuat masyarakat setempat takut dan pembangunan juga ikut terganggu.
"Saat ini masyarakat di sana takut dan mengungsi. Jadi yang rugi masyarakatnya sendiri. Semoga saja ke depan tim negosiasi yang dilakukan Bupati dan DPRD beserta tokoh-tokoh yang ada di sana bisa berjalan dengan baik. Dan permasalahan ini bisa kita selesaikan," katanya.
"Kalau kehidupan di sana bisa kembali normal serta masyarakat tidak takut. Dimana masyarakat Distrik Mugi, Paro dan lainnya bisa beraktivitas dengan baik. Mari kita doakan," pinta Fakhiri.
(sar/ata)