.webp)
Iring-iringan polisi di Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng) sempat diadang oleh sekelompok pria bersenjata mandau saat membawa pelaku pencurian buah sawit. Polisi sempat bernegosiasi sebelum akhirnya bisa meninggalkan lokasi.
"Sempat turun, cuma negosiasi sebentar. Tapi karena gak kondusif, balik lagi ke dalam mobil," ujar Kapolres Lamandau AKBP Bronto Budiyono kepada detikcom, Sabtu (11/2/2023).
AKBP Bronto menjelaskan, Kasat Shabara sempat turun dan berhadapan langsung dengan para pengadang. Dia saat itu menjelaskan maksud penangkapan dan polisi hanya menjalankan tugas patroli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka (polisi) disuruh minggir. Intinya disampaikan kalau mereka sedang patroli. Jadi teman-teman tidak mengambil pusing, meladeni. Fokusnya bagaimana pelaku bisa diamankan," terangnya.
Karena negosiasi berlangsung alot, akhirnya polisi memutuskan tetap melanjutkan perjalanan. Polisi mencoba menerobos pertahanan para pengadang.
"Tetap dijalankan saja. Kan ditahan di depan, dimasukkan gigi satu, jalan pelan-pelan saja karena (pengadang) gak bisa menahan (mobil) akhirnya mereka bisa lewat balik ke kantor," tuturnya.
Sebelumnya, sempat viral di media sosial iring-iringan mobil polisi diadang sekelompok pria membawa mandau. Mereka sempat memaki dan memaksa polisi agar melepaskan pelaku pencurian tandan buah sawit (TBS) yang berada di dalam mobil.
Aksi koboi sejumlah pria tersebut terjadi di area perkebunan kelapa sawit milik PT Satria Hupa Sarana (SHS) pada, Selasa (24/1). Saat itu, iring-iringan polisi memang tengah membawa dua TBS berinisial PR (26) dan JS (21).
"Jadi kedua pelaku ini diamankan oleh satpam perusahaan karena mencuri buah sawit, awalnya ada 4 pelaku, tapi dua berhasil kabur," ujar Kapolres Lamandau AKBP Bronto Budiyono kepada detikcom, Jumat (10/2).
(asm/hsr)
