"Kini kami sedang fokus dan membuat langkah-langkah terbaik untuk mencari dan menyelamatkan Pilot Susi Air," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (9/2/2023).
Benny menjelaskan sampai saat ini hambatan terbesar untuk menyelamatkan pilot bernama Philips Marthen itu adalah minimnya akses telekomunikasi. Selain itu akses masuknya pasukan ke lokasi tersebut juga sangat sulit.
"Tapi tidak ada alasan bagi kami untuk berhenti untuk mencari dan menyelamatkan pilot tersebut. Negara harus hadir dan memberikan jaminan keamanan bagi seluruh masyarakat apalagi bagi warga negara asing yang mengabdikan dirinya bagi negeri ini," tegasnya.
Ia berharap pemerintah daerah dan seluruh tokoh masyarakat yang ada di Kabupaten Nduga bisa ikut terlibat aktif dalam proses penyelamatan terhadap pilot tersebut. Dengan komunikasi yang terbangun dari masyarakat diharapkan bisa membantu pilot keluar dari Paro.
"Selain itu kita juga tentu akan berpikir bagaimana anggota kita bisa masuk ke wilayah tersebut. Agar pencarian dan penyelamatan bisa dilakukan lebih efektif," ucapnya.
Benny menambahkan terkait apakah pilot disandera, menyelamatkan diri, atau diamankan warga, sampai saat ini aparat kepolisian belum berani menyimpulkan.
"Akan tetapi, kita tidak akan diam. Kita terus bekerja melakukan penyelamatan. Harapan kita, operasi bisa berjalan baik dan pilot bisa ditemukan," tambahnya.
Diketahui, pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 terbakar saat berada di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga. Pesawat itu dibakar kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
"Memang benar ada laporan tentang pesawat milik Susi Air yang dibakar KKB di Paro, Kabupaten Nduga," kata Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri, Selasa (7/2).
Pilot pesawat adalah Captain Philips M yang berkebangsaan Selandia Baru. Pesawat itu membawa lima penumpang, termasuk seorang bayi.
Pesawat jenis Pilatus Porter terbang dari Timika pukul 05.33 WIT dan dijadwalkan tiba ke Bandara Moses Kilangin Timika pukul 07.40 WIT.
"Dari pengecekan yang dilakukan dari udara, terlihat pesawat terbakar di ujung lapangan terbang Paro," jelas Fakhiri.
(asm/ata)