Kronologi 15 Pekerja di Nduga Selamat dari Ancaman KKB Egianus Kogoya

Papua Pegunungan

Kronologi 15 Pekerja di Nduga Selamat dari Ancaman KKB Egianus Kogoya

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Kamis, 09 Feb 2023 12:01 WIB
Polisi mengungkap kronologi 15 pekerja proyek pembangunan puskesmas di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, selamat dari intimidasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Foto: Polisi mengungkap kronologi 15 pekerja proyek pembangunan puskesmas di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, selamat dari intimidasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.(dok.istimewa)
Nduga -

Polisi mengungkap kronologi 15 pekerja proyek pembangunan puskesmas di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, selamat dari intimidasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Para pekerja sempat berjalan kaki selama 2 hari sebelum dievakuasi.

"Jadi ketika mereka diancam dan diintimidasi oleh KKB dengan dilengkapi senjata api, lalu masyarakat datang dan menolong mereka hingga akhirnya mereka diamankan oleh masyarakat," ungkap Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani ketika dikonfirmasi detikcom, Kamis (9/2/2023).

Faizal menjelaskan saat itu warga yang mengamankan para pekerja langsung menyarankan agar mereka meninggalkan Distrik Paro. Namun, akses transportasi tak ada di lokasi, sehingga mereka harus berjalan kaki dengan ditemani 5 orang warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Paro-Kenyam itu sangat jauh. Melewati gunung-gunung dan hutan. Namun sebelum mereka berjalan kaki, mereka sempat berkomunikasi dengan kontraktor atau pimpinan para pekerja bahwa mereka akan ke Kenyam," tuturnya.

Atas informasi tersebut, kontraktor menyarankan sejumlah strategi kepada para pekerja saat perjalanan menuju Kenyam. Kontraktor juga melaporkan kondisi yang dialami para pekerjanya itu ke aparat kepolisian.

ADVERTISEMENT

"Nah setelah mereka mulai meninggalkan Paro, kontraktor tersebut melaporkan intimidasi dan ancaman yang dialami para pekerjanya. Dan kami juga mendapat petunjuk dari kontraktor tersebut strategi mereka dalam berjalan menuju Kenyam," jelasnya.

Faizal menjelaskan strategi yang dilakukan para pekerja itu sangat sederhana, yakni mulai dari membuat asap di titik pemberhentian. Kedua, membentangkan kain orange.

"Jadi ini sebenarnya simpel. Tapi sangat membantu kami. Apalagi akses komunikasi di sana tidak ada," ungkap Faizal.

Setelah mendapat informasi itu, tim gabungan TNI-Polri langsung melakukan penyelamatan. Para pekerja pun dievakuasi sebelum sampai ke Kenyam.

"Jadi memang awalnya mereka mau ke Kenyam berjalan kaki. Kalau ke kenyam itukan jaraknya sangat jauh dan saat itu kita takut mereka dikejar. Nah kalau dikejar dapat, maka repot kita. Karena Egianus Kogoya itu biasanya bukan ngancam tapi membuktikan eksistensinya," tegasnya.

"Makanya kita ambil langkah dan usahakan cepat dievakuasi karena risikonya jauh lebih besar ketimbang kita biarkan mereka berjalan ke Kenyam yang sangat jauh. Ke pos Kikibam saja sangat jauh masih ada 15 KM lagi. Sedangkan ke lokasi evakuasi di Puncak Weya saja mereka berjalan 10 KM selama 2 hari," lanjutnya.

Faizal menambahkan saat memberangkatkan tim ke lokasi evakuasi, pihaknya menggunakan helikopter menemukan para pekerja dengan petunjuk informasi yang didapat. Hingga akhirnya evakuasi awal berhasil 5 orang dibawa ke Kenyam dengan helikopter.

"Kemarin sempat kita mendapat tantangan cuaca buruk yakni berkabut. Namun Puji Tuhan siang hari kabut terbuka dan kami berhasil mengevakuasi semuanya ke Kenyam dan kemudian dilanjutkan ke Timika Kabupaten Mimika," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, tim gabungan TNI Polri telah menuntaskan evakuasi 15 pekerja yang disebut disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga. Para korban mendarat dengan selamat di Base Ops Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Kabupaten Mimika.

Para pekerja yang tiba terbagi menjadi dua rombongan. Rombongan pertama tiba dengan diangkut menggunakan Heli Karakal TNI AU EC-725/HT-7201 sekitar pukul 15.25 WIT. Berselang 15 menit kemudian, rombongan pekerja lainnya tiba menggunakan Heli Polri Bell-412EP/P-3002.

Para pekerja selanjutnya dibawa ke RSUD Mimika untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan psikologis.




(hsr/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads