Wanita berinisial NT alias YS (20), yang memiliki kelainan seksual di Jambi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pencabulan terhadap 17 anak. Korban ibu muda itu pun kini menjalani pemeriksaan secara maraton dan pendampingan psikologis oleh UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
"Saat ini kita dari UPTD PPA Jambi memberikan pendampingan bagi anak-anak yang menjadi korban pelecehan oleh IRT itu," ucap Kepala UPTD PPA Jambi Asi Noprini dilansir dari detikSumut, Senin (6/2/2023).
Pendampingan terhadap korban berlangsung sejak pagi di kantor UPTD PPA Jambi, Senin (6/2). Asi menyebut anak-anak korban pelecehan YS dalam kondisi trauma.
"Mereka semua kita bawa ke kantor untuk dilakukan pemeriksaan psikologisnya dan sementara ini kondisi psikologis anak-anak ini sangat mengalami trauma," sambungnya.
Asi menjelaskan, proses pendampingan psikologi dilakukan secara bertahap. Pada hari pertama ada 11 anak yang dilakukan pemeriksaan secara intensif.
"Yang kita lakukan pemeriksaan pagi ini itu ada 6 anak dulu ya. Lalu 5 anak lagi nyusul, karena untuk pemeriksaan psikologis trauma bagi anak ini harus bertahap-tahap tidak bisa sekaligus," paparnya.
Korban Diajak Nonton Video Porno
Asi mengaku, YS dalam menjalankan aksinya mengajak para korbannya menonton video. Selanjutnya ibu muda tersebut melakukan pelecehan kepada anak-anak tersebut.
"Sebelum dilecehkan para korban-korban yang masih anak-anak itu diajak nonton video porno terlebih dahulu," ungkap Asi.
Mirisnya, ibu muda YS yang memiliki kelainan seksual itu bahkan mempertontonkan adegan asusila kepada para korbannya.
"Korban ini kan ada yang diminta melakukan adegan pegang tubuh tersangka, dan buat korban perempuan diminta menyaksikan adegan berhubungan intim tersangka dengan suaminya," ucapnya.
Asi mengemukakan, umur korban pelecehan seksual ibu muda itu berkisar antara 8-15 tahun atau usia anak SD hingga SMP. Pihaknya memastikan akan mengawal kasus ini sampai selesai.
"Kita dari PPA Jambi tentunya terus lakukan pendampingan bagi para korban, sejak dari awal sampai kasus ini selesai dan kondisi anak-anak benar sehat secara mental dan psikologisnya," tegas Asi.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
(sar/hsr)