Kronologi Wanita Diarak Setengah Bugil-Tewas Dibakar Usai Dituduh Culik Anak

Kota Sorong

Kronologi Wanita Diarak Setengah Bugil-Tewas Dibakar Usai Dituduh Culik Anak

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Kamis, 26 Jan 2023 05:40 WIB
Wanita dibakar hidup-hidup di Kota Sorong, Papua Barat, karena dituduh sebagai penculik anak oleh sjeumlah warga.
Foto: Wanita di Sorong, Papua Barat Daya dipaksa setengah bugil hingga diarak warga usai dituduh penculik anak. (Dok. Istimewa)
Sorong -

Seorang wanita di Kota Sorong, Papua Barat Daya diarak dalam kondisi setengah bugil hingga dibakar sejumlah warga. Wanita tersebut dianiaya secara sadis usai dituduh penculik anak.

Peristiwa tersebut terjadi di Kompleks Kokoda KM 8, Sorong Timur, Kota Sorong pada Selasa (24/1/2023) sekitar pukul 06.30 WIT. Awalnya, korban awalnya tengah berjalan di permukiman warga di sekitar lokasi.

"Dia enggak tahu arah kemudian lalu lalang, kebingungan," ujar Kapolresta Sorong Kombes Happy Perdana Yudianto kepada detikcom, Rabu (25/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun tanpa diduga seorang warga meneriaki wanita tersebut. Warga melihat korban mirip dengan foto yang diduga sebagai pelaku penculikan anak yang tersebar di media sosial.

"Katanya mukanya seperti yang kemarin masuk media sosial, jadi mungkin mirip mukanya atau bagaimana dan ada yang teriaki satu orang," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Happy melanjutkan, sejumlah warga lainnya langsung mengerumuni wanita tersebut. Warga setempat langsung main hakim sendiri.

Mirisnya, korban tidak hanya dipukuli oleh warga. Wanita tersebut dipaksa setengah bugil hingga diarak warga.

"Dia diarak terus dipukul begitu, digebukin," tambahnya.

Polisi yang mendapatkan informasi turun ke lokasi berusaha mengevakuasi korban. Namun petugas kesulitan melerai massa.

"Anggota datang ke TKP, sempat kita mau ambil. Tapi massa sudah terlalu banyak," ujar Happy.

Tidak sampai di situ, seorang warga langsung menyiram korban dengan bensin. Wanita itu disiram untuk dibakar.

"Ada yang siram bensin, sudah anggota menyelamatkan diri. Orang tersangkanya tangannya juga terbakar," tuturnya.

Korban sempat dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Selebesolu untuk mendapatkan perawatan. Namun wanita yang dalam kondisi babak belur itu meninggal dunia sekitar pukul 08.50 WIT, Selasa (24/1).

1 Pelaku Ditangkap, Provokator Diburu

Petugas kepolisian berpakaian preman menggiring tersangka kasus pembakaran seorang perempuan karena isu penculikan anak, Fery Tabakore (ketiga kiri), di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (25/1/2023). Polresta Sorong berhasil menangkap tersangka Fery Tabakore yang diketahui membakar seorang perempuan hingga meninggal karena isu penculikan anak di Sorong.Petugas kepolisian berpakaian preman menggiring tersangka kasus pembakaran seorang perempuan karena isu penculikan anak, Fery Tabakore (ketiga kiri), di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (25/1/2023). Polresta Sorong berhasil menangkap tersangka Fery Tabakore yang diketahui membakar seorang perempuan hingga meninggal karena isu penculikan anak di Sorong. Foto: ANTARA FOTO/Olha Mulalinda

Happy mengatakan, pihaknya mengamankan pria inisial IZ pascainsiden penganiayaan itu. IZ merupakan pelaku yang menyiramkan bensin dan membakar tubuh korban.

"Pelaku utama, jadi ini yang menyiramkan bensin dan membakar," beber Happy.

Pihaknya pun masih memburu pelaku penganiayaan lainnya. Pelaku yang merupakan provokator juga dalam pencarian polisi.

"Kita masih kejar yang beli bensin sama satunya provokator juga," tegasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Marak Isu Penculikan Anak

Sementara Kasat Reskrim Polres Kota Sorong Iptu Adul Bayu Ananda mengaku kejadian ini turut dipicu marak kabar kasus penculikan anak. Namun dia menegaskan informasi itu tidak benar.

"Memang akhir-akhir ini banyak isu tentang adanya informasi pencurian anak-anak. Namun itu hoax," tegas Bayu saat dihubungi, Selasa (24/1).

Bayu mengklaim, pihaknya tidak pernah mendapati adanya kasus pencurian anak di wilayah Sorong. Warga juga tidak pernah melaporkan adanya kejadian tersebut.

"Sampai sekarang saja kita belum mendapati adanya anak-anak hilang dicuri atau dilaporkan," paparnya.

Pihaknya pun turut menyesalkan adanya insiden wanita dianiaya hingga diarak dalam kondisi setengah bugil. Bayu menyayangkan adanya aksi main hakim sendiri oleh sejumlah warga.

"Kejadian main hakim tadi terjadi karena korban dituduh mirip di foto pamflet yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Tapi itu tidak dibenarkan untuk menghakimi orang," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/ata)

Hide Ads