Ledakan di dekat rumah jurnalis senior Papua, Victor Mambor di Kota Jayapura masih menjadi tanda tanya. Pihak kepolisian telah menerjunkan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Brimob Polda Papua untuk mengungkap apakah motif ledakan itu merupakan bentuk teror atau tidak.
"Supaya terang kejadian sebenarnya dan siapa yang bertanggung jawab kami masih akan mendalaminya melalui penyelidikan," ungkap Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor D. Mackbon, kepada wartawan, Selasa (24/1/2023).
Terkait ledakan tersebut, Victor mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Bid Labfor Polda Papua dan Tim Jihandak Brimob Polda Papua untuk mengetahui jenis apa yang meledak tersebut. Sejumlah sampel juga telah diambil dari TKP dan diharapkan bisa menjadi petunjuk atau nantinya bisa menghasilkan keterangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada keterangan beberapa saksi juga yang telah diperiksa, terkait dengan lokasi kejadian memang berdekatan dengan rumah dari pada Victor Mambor. Namun kami belum mengetahui apakah hal tersebut merupakan upaya intimidasi atau bukan, untuk itu masih dilakukan penyelidikan," jelasnya.
Respons Victor Mambor
Sementara itu, jurnalis senior Papua Victor Mambor menyerahkan dugaan teror itu kepada Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura untuk proses perlindungan.
"Soal pendampingan atau LPSK, saya serahkan semuanya ke kawan-kawan AJI Jayapura. Saya ikut saja apa tindakan mereka, kemarin saya sudah sampaikan," ujar Victor saat konferensi pers via Zoom, Selasa (24/1).
Dia mengaku, peristiwa ledakan yang diduga aksi teror itu cukup membuat dirinya terganggu dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dia pun mengaku telah diminta untuk lebih berhati-hati usai peristiwa ledakan misterius tersebut.
"Sebenarnya teror ini mengganggu fokus saya. Jadi saya kerja di Papua, saya mungkin diharapkan tidak fokus, panik atau takut. Saya memang sudah diminta untuk safety house. Soal advokasi saya serahkan sepenuhnya ke AJI Jayapura. Kalau mereka bilang harus ke LPSK untuk melapor yah saya ikuti saja," ujarnya.
Diketahui, ledakan bom rakitan tersebut diketahui terjadi di dekat rumah Victor di kompleks Bak Air, Jl Pasir 6, Kelurahan Angkasa Pura, Kota Jayapura. Ledakan itu terjadi pada Senin (23/1), sekitar pukul 04.00 WIT.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
AJI-LBH Pers Desak Polisi Usut Dugaan Teror Bom
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers mendesak polisi mengusut kasus dugaan teror bom ke jurnalis senior Papua Victor Mambor di Jayapura. Teror bom tersebut dinilai sebagai ancaman yang sangat berbahaya.
"Ini adalah serangan yang sangat serius. Bom ini sangat berbahaya dan mengancam keselamatan jiwa jurnalis. Karena itu, AJI menuntut aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian untuk mengusut secara tuntas. Harus ada penyelidikan agar pelakunya nanti bisa ditemukan," kata Ketua AJI Sasmito Madrim saat konferensi pers via Zoom, Selasa (24/1/2023).
Dia mengatakan aksi teror tersebut tidak diketahui pelakunya, namun polanya disebut hampir sama dengan teror-teror sebelumnya ke Victor Mambor. Sasmito pun mengaku kecewa lantaran polisi tidak mengusut kasus ini secara tuntas.
"Sebenarnya kita kecewa terhadap kepolisian, sebab kasus sebelumnya sudah kita laporkan namun tidak ada proses yang jelas. Kasusnya mangkrak, ketika kita tanyakan ke kepolisian setempat juga tidak jelas penanganan kasusnya sudah sejauh mana," ucapnya.
Hal serupa diungkapkan pengacara publik LBH Pers Ahmad Fathanah Haris yang juga mendesak polisi mengusut kasus ini. Menurutnya, seharusnya polisi bisa menangkap pelaku segera sebab tindakan teror tersebut meninggalkan jejak.
"Tindakan pengeboman dalam bentuk bom rakitan itu, kalau kepolisian sudah melakukan evakuasi tempat, kan bisa melacak lewat jejak dan serpihannya. Siapa yang menjual bahan-bahan rakitan itu, kan bisa dicari tahu. Dengan itu kepolisian bisa mengungkap fakta di balik kejadian itu. Beda cerita dengan perusakan kan tidak meninggalkan jejak," katanya.
Simak Video "Mencicipi Papeda Khas Kuliner Tradisional Jayapura, Papua"
[Gambas:Video 20detik]
(urw/asm)