Pembunuh Bocah demi Jual Organ Peragakan 35 Adegan saat Rekonstruksi

Kota Makassar

Pembunuh Bocah demi Jual Organ Peragakan 35 Adegan saat Rekonstruksi

Agil Asrifalgi - detikSulsel
Selasa, 17 Jan 2023 15:48 WIB
Rekonstruksi pembunuhan bocah di Makassar untuk dijual organnya.
Foto: Rekonstruksi pembunuhan bocah di Makassar untuk dijual organnya. (Agil Asrifalgi/detikSulsel)
Makassar -

Pelaku pembunuhan bocah bernama Muhammad Fadil Sadewa (11) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) telah menjalani rekonstruksi. Ada 35 adegan yang diperagakan di 9 TKP.

"Dalam rekonstruksi tadi itu ada 35 adegan," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jufri Natsir kepada wartawan usai rekonstruksi di Mako Satbrimob Polda Sulsel, Makassar, Selasa (17/1/2023).

Pembunuhan itu dilakukan AR (17) dan AF (18). Namun dalam rekonstruksi hanya AF yang dihadirkan langsung, sementara AR tidak karena masih di bawah umur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tadi pelaku AR tidak dihadirkan karena dia anak, dia dilindungi sehingga tadi dia pakai pemeran pengganti," ujar Jufri.

Namun, kata dia, untuk pelaku AF tetap dihadirkan dalam rekonstruksi. Sebab, pelaku yang awalnya dikira di bawah umur itu terungkap telah berusia 18 tahun.

ADVERTISEMENT

"Tapi pelaku AF dihadirkan karena dia sudah dewasa," tambahnya.

2 Pelaku Culik Lalu Bunuh Korban

Diketahui, 2 pelaku AR dan AF menculik bocah di Makassar dengan menjemput korban Muh Fadil Sadewa alias Dewa di depan sebuah minimarket di Jalan Batua Raya, Makassar, Minggu (8/1) sekitar pukul 17.00 Wita.

Korban pun dibawa ke rumah pelaku dengan modus membersihkan rumah, yang nantinya korban akan diberi upah Rp 50 ribu. Dari rumah AF, kedua pelaku dan korban menuju ke rumah AR di Jalan Batua Raya 14. Namun korban tak menyangka bahwa ia ke sana untuk dibunuh.

"AR mencekik korban dari belakang serta membenturkan korban ke tembok sebanyak 3 sampai 5 kali," kata Kasi Humas Polsek Panakkukang Aipda Ahmad Halim kepada detikSulsel, Selasa (10/1).

Motif pelaku menghabisi nyawa korban disebut karena terobsesi cepat kaya. Mereka awalnya berniat untuk menjual organ tubuh korban.




(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads