Pilot Republik Indonesia (RI) Anton Gobay ditangkap di Filipina karena membawa senjata api (senpi) ilegal. Jejak pilot Anton ternyata pernah foto bersama Gubernur Papua Lukas Enembe yang juga ditangkap KPK.
Foto Anton bersama Lukas Enembe ramai di media sosial setelah keduanya tersandung kasus hukum. Dalam foto yang beredar Lukas dan Anton bersama sejumlah pria berseragam putih hitam.
Dalam foto tersbeut nampak Lukas Enembe duduk di kursi. Sementara para pria berseragam yang diduga pilot berdiri berjejer di belakangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun foto tersebut belum diketahui pasti kapan diambil dan lokasinya dimana. Polisi masih mendalami foto tersebut.
"Sedang didalami," kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti kepada detikcom, Rabu (11/1/2023).
Anton Gobay Ditangkap di Filipina
Sebelumnya Polri menuturkan, pilot Anton Gobay ditangkap di Filipina karena ketahuan membawa senpi ilegal. Polri kemudian melakukan investigasi bersama polisi Filipina terkait kasus ini.
"Para pelaku tidak dapat menunjukkan dokumen kepemilikan senjata api atau ilegal. Sehingga ditahan oleh polisi setempat guna proses lebih lanjut," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, dikutip dari detikNews, Senin (9/1).
"Langkah selanjutnya, bila sudah ada hasil joint investigation antara penyidik Polri dan Kepolisian Filipina, akan diinfokan lebih lanjut," sambung Dedi.
Senjata untuk Organisasi di Papua
Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti mengungkapkan bahwa senpi yang dibeli Anton untuk mendukung organisasi di Papua. Namun dia tidak menyebutkan organisasi yang dimaksud.
"AG mengaku akan membawanya ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua," kata Irjen Krishna Murti dalam keterangannya, dikutip dari detikNews, Rabu (11/1).
Anton Gobay membeli belasan senjata api itu dari seseorang yang menggunakan nama alias di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina. Senjata itu terdiri atas laras panjang dan laras pendek.
Anton Bawa 12 Senpi
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebutkan ada 10 senpi laras panjang berjenis M4 tanpa amunisi yang dibawa Anton Gobay. Senapan tempur itu disebut seharga 50 ribu peso atau senilai Rp 14 juta.
"Berupa 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber (5,56 milimeter), senilai 50 ribu peso, tanpa amunisi," tutur Dedi.
Selain itu, ada dua senpi laras pendek merek Ingram berkaliber 9 mm tanpa amunisi. Harga senpi laras pendek itu disebut mencapai 45 ribu peso.
"(Ada) 2 pucuk senpi laras pendek merek Ingram (9 mm), senilai 45 ribu peso, tanpa amunisi," ujarnya.
(hsr/alk)