Fakta-fakta Pilot RI Mau Bawa Senpi Ilegal ke Papua Ditangkap di Filipina

Berita Internasional

Fakta-fakta Pilot RI Mau Bawa Senpi Ilegal ke Papua Ditangkap di Filipina

Tim detikNews - detikSulsel
Kamis, 12 Jan 2023 11:53 WIB
Pilot WNI bernama Anton Gobay ditangkap di Filipina karena membawa senjata api ilegal. Senpi itu akan dibawa untuk mendukung kegiatan organisasi di Papua. (dok Istimewa)
Foto: Pilot WNI bernama Anton Gobay ditangkap di Filipina karena membawa senjata api ilegal. Senpi itu akan dibawa untuk mendukung kegiatan organisasi di Papua. (dok Istimewa)
Jakarta -

Pilot asal Republik Indonesia (RI) Anton Gobay ditangkap di Filipina karena membawa senjata api (senpi) ilegal yang diduga untuk mendukung kegiatan organisasi di Papua. Sejumlah senpi ilegal disita otoritas setempat sebagai barang bukti.

Dirangkum dari detikNews, Kamis (12/11/2023), berikut fakta-fakta pilot asal Indonesia Anton Gobay ditangkap di Filipina karena membawa senjata api:

1. Untuk Dukung Organisasi di Papua

Informasi soal senpi sedianya akan digunakan untuk mendukung organisasi di Papua disampaikan oleh Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"AG mengaku akan membawanya ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua," kata Irjen Krishna Murti dalam keterangannya, dikutip dari detikNews, Rabu (11/1/2023).

Anton Gobay membeli belasan senjata api itu dari seseorang yang menggunakan nama alias di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina. Senjata itu terdiri atas laras panjang dan laras pendek.

ADVERTISEMENT

2. Rincian Senpi yang Disita

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan ada 10 senpi laras panjang berjenis M4 tanpa amunisi yang dibawa Anton Gobay. Senapan tempur itu disebut seharga 50 ribu peso atau senilai Rp 14 juta.

Namun belum dapat dipastikan 50 ribu peso tersebut harga untuk satu pucuk atau 10 pucuk senpi M4 yang dibawa Anton Gobay.

"Berupa 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber (5,56 milimeter), senilai 50 ribu peso, tanpa amunisi," tutur Dedi.

Selain itu, ada dua senpi laras pendek merek Ingram berkaliber 9 mm tanpa amunisi. Harga senpi laras pendek itu disebut mencapai 45 ribu peso.

"(Ada) 2 pucuk senpi laras pendek merek Ingram (9 mm), senilai 45 ribu peso, tanpa amunisi," ujarnya.

3. Tim Mabes Polri ke Filipina

Delapan personel Polri telah terbang ke Filipina untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Saat ini Polri bersama Kemlu dan KBRI Manila tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat.

"Tim Mabes Polri berjumlah 8 orang dipimpin Pati berpangkat Brigjen didampingi Athase Polri di bawah koordinasi Div Hubinter bersama Athase Pertahanan dan Perwakilan BIN serta Kemenlu dan KBRI Manila masih melakukan koordinasi dengan otoritas setempat," ujar Krishna

Setibanya di Manila, Tim Mabes Polri langsung bergerak menuju KBRI untuk melakukan konsolidasi dengan jajaran KBRI Manila sekaligus menerima arahan dari Duta Besar RI.

Krishna menyebut tim Polri saat ini tengah berkoordinasi dengan kepolisian nasional Filipina.

"Tim Polri selanjutnya akan bertemu dengan Kepolisian Nasional Filipina (Phillipines National Police) dalam rangka kerjasama penanganan WNI atas nama AG yang saat ini di tahan di wilayah Provinsi Saringan, setelah ditangkap oleh Apgakum Filipina karena terlibat kasus dugaan penggunaan senjata api ilegal yang kemungkinan akan diselundupkan di Indonesia," lanjut Krishna.

4. Anton Gobay Pernah Kerja di Salah Satu Maskapai

Diketahui, Anton Gobay pernah mengenyam pendidikan penerbangan. Anton Gobay lulus di tahun 2018.

"Didapatkan informasi bahwa AG pernah mengenyam pendidikan penerbang di perusahaan Asia Aviation Academy (AAA) dari tahun 2015 dan lulus tahun 2018," ujar Irjen Krishna Murti saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (12/1).

Setelah lulus, belum diketahui pasti aktivitas dari Anton Gobay. Namun, ia terdeteksi pernah bekerja di perusahaan maskapai.

"AG setelah lulus dari sekolah tsb belum diketahui aktivitasnya sampai dengan tertangkapnya baru ditemukan adanya ID bahwa AG pernah bekerja di perusahaan maskapai Topflite," jelas Krishna.

Simak foto Anton Gobay dan Lukas Enembe beredar di media sosial di halaman berikutnya...

5. Beredar Foto Anton Gobay-Lukas Enembe

Seiring dengan kasus ini, tengah ramai beredar Anton Gobay berfoto bersama Gubernur Papua Lukas Enembe di media sosial. Sementara Lukas sendiri telah ditetapkan KPK sebagai tersangka penerima suap.

Foto yang beredar ialah momen foto bersama Lukas Enembe bersama sejumlah pria berseragam putih hitam yang diduga merupakan para pilot. Dalam foto tersebut, Lukas Enembe duduk di kursi dan yang lainnya berdiri berjejer di belakangnya.

Belum diketahui kapan dan lokasi foto tersebut diambil. Polisi tengah mendalami foto tersebut.

"Sedang didalami," kata Irjen Krishna Murti kepada detikcom, Rabu (11/1/2023).

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Trump Ketok Tarif Impor 19% untuk Filipina, AS Tak Bayar Apapun"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/hsr)

Hide Ads