Kasus dua remaja di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) membunuh bocah 11 tahun bernama Muh Fadli Sadewa terungkap setelah polisi menemukan CCTV korban dan pelaku. Petunjuk pada rekaman kamera pengawas tersebut menjadi kunci polisi dalam mengusut benang merah di kasus ini.
Kasi Humas Polsek Panakkukang Aipda Ahmad Halim mengatakan pihaknya awalnya menerima laporan orang hilang dari keluarga korban pada Minggu (8/1). Polisi kemudian melakukan penyisiran di sejumlah titik untuk mencari petunjuk.
"Anggota melakukan penyisiran CCTV dan mencari saksi-saksi dan diperoleh CCTV depan Indomaret Jalan Batua Raya bahwa korban dijemput pelaku AR," ujar Aipda Ahmad Halim kepada detikSulsel, Selasa (10/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CCTV itu menunjukkan korban dijemput oleh seseorang menggunakan sepeda motor. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan lanjutan, polisi akhirnya dapat mengidentifikasi bawa pria yang menjemput korban adalah remaja AR (17).
Polisi pun bergerak meringkus AR di kediamannya di Jalan Batua Raya pada Selasa (10/1) dini hari. Selanjutnya, polisi juga melakukan pengembangan dan meringkus pelaku lainya inisial AF di Jalan Ujung Bori, Makassar.
Kedua pelaku kemudian menunjukkan tempat dia membuang mayat korban di Jalan Inspeksi Kanal, Makassar. Polisi pun bergerak ke lokasi.
"Fadli Sadewa yang dibuang di bawah jembatan dalam keadaan meninggal dunia terikat tali rafia warna hijau pada kaki yang terbungkus kantong plastik warna hitam," katanya.
Motif Jual Organ
Remaja AR dan AF terungkap sudah satu tahun terobsesi menjual organ tubuh. Hal ini karena AR kerap mengunjungi sebuah website jual beli organ manusia.
"AR ini dari tahun 2022 dia buka akun (website) terkait penjualan organ tubuh manusia. Organ tubuh itu kan hati, jantung, ginjal, paru. Itu per dolar kalau dirupiahkan kan mahal itu," ujar Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jufri Natsir kepada detikSulsel, Selasa (10/1).
AR diduga mulai membuka website jual beli organ manusia secara otodidak. Selama satu tahun belakangan, AR terus menyimpan hasrat menjual organ hingga akhirnya melihat kesempatan saat bertemu korban.
"Kurang lebih 1 tahun ada dalam benaknya membunuh korban. Cuma baru terlaksana hari Minggu kemarin," katanya.
(hmw/hsr)