Polda Papua menyiagakan 1.000 aparat kepolisian untuk berjaga di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura pascapenangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kericuhan oleh massa simpatisan Lukas Enembe.
"Ini kita juga masih tetap menggelar personel di lapangan untuk antisipasi pascapenangkapan Lukas Enembe," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (10/1/2023).
Benny mengatakan siap mengerahkan personelnya ketika terjadi pergerakan massa. Total personel yang disiagakan sebanyak 1.000 lebih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kekuatan Polda, Dalmas, kemudian Brimob. Jumlahnya tergantung situasi di lapangan. Biasanya sekitar 1.000 lebih," ujarnya.
"Itu termasuk jajaran Polres Kota Jayapura dan Polres Jayapura Kabupaten," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapolres Jayapura Kota Victor D Mackbon mengatakan tidak menutup kemungkinan terjadi aksi protes oleh simpatisan Lukas Enembe. Makanya pihaknya memperketat pengamanan untuk mengantisipasi kericuhan.
"Kita akan tetap mengantisipasi apabila ada kelompok atau pihak-pihak yang tidak bisa menerima," ucapnya, Senin (10/1).
Lebih lanjut Victor berharap warga di Jayapura bisa tetap menjaga situasi tetap kondusif. Dia turut mengimbau warga untuk tidak terprovokasi informasi-informasi hoax.
"Kami bersama Bapak Wali Kota ingin kota ini aman dan jangan sampai terganggu. Jadi semua harus bisa menghormati proses hukum," imbuhnya.
"Situasi tetap seperti biasa namun kami TNI-Polri tetap mengantisipasi dan kami imbau kepada pihak-pihak yang mungkin tidak sependapat, ini kota kita, kota kita harus kita jaga," pungkasnya.
Lukas Enembe Ditangkap KPK
Kabar penangkapan Lukas Enembe sebelumnya telah dibenarkan Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri. Lukas sempat dibawa ke Mako Brimob Polda Papua sebelum dibawa ke bandara.
"Benar tadi ditangkap dan diamankan ke Brimob Polda Papua. Namun kini Lukas Enembe telah dibawa ke Bandara," ujar Irjen Mathius D. Fakhiri saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (10/1).
Namun Mathius tidak menjelaskan lebih jauh mengenai penangkapan tersebut. Dia menyerahkan hal tersebut ke KPK.
"Selebihnya nanti tanya ke KPK. kami hanya membantu," ucapnya.
(asm/nvl)