Satu orang warga tewas dan 4 orang lainnya dilaporkan luka akibat ricuh simpatisan Gubernur Papua Lukas Enembe di Kota dan Kabupaten Jayapura siang tadi. Polisi hingga kini masih menyelidiki penyebab warga tewas dan terluka saat insiden tersebut.
"Memang benar ada (warga) yang MD (meninggal dunia) dan luka karena luka tembak (saat kericuhan sipatisan Lukas Enembe di Jayapura)" ujar Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat kepada detikcom, Selasa (10/1/2022).
Ramdani menyebut korban luka dan tewas akibat terkena lemparan batu dan anak panah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat penyerangan dengan batu dan anak panah," tegasnya.
Polda Papua kini tengah menurunkan tim untuk menyelidiki lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.
"Yang jelas kronologisnya lagi kita turunkan dari Paminal Polda Papua agar lebih jelas. Semuanya (yang terluka) sedang dirawat di RS bhayangkara dan yang MD sudah dibawa ke keluarganya, kita lagi laksanakan investigasi," katanya.
Untuk diketahui, kericuhan simpatisan Lukas Enembe di Jayapura pecah usai Gubernur Papua yang kini menjadi tersangka kasus suap dan gratifikasi tersebut ditangkap KPK dan langsung digiring ke Jakarta. Massa awalnya hendak menyerang Makosat Brimob di area Simpang 3 Jalan Raya Kotaraja, Abepura, Jayapura sekitar pukul 13.30 WIT.
Situasi kericuhan di lokasi juga sempat diwarnai tembakan peringatan oleh polisi. Namun terdapat massa yang membawa senjata tajam yang tetap berusaha menerobos masuk.
Akibat kejadian itu arus lalu lintas sempat terganggu. Bahkan pertokoan radius 500 meter di Mako Brimob terpaksa ditutup.
Akan tetapi sekitar pukul 14.00 WIT, terpantau aktivitas di Kotaraja, Abepura telah aman dan kondusif. Hal itu terjadi setelah Lukas Enembe dibawa ke Bandara Udara Internasional Sentani dan polisi memukul mundur simpatisan Lukas.
(asm/nvl)