.webp)
Pria bernama Saiful (28) di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) yang menganiaya sadis dan mengancam akan membunuh istrinya, JY (27) ditangkap polisi. Perbuatan keji itu dilakukan Saiful karena kesal istrinya kerap gonta-ganti sandi handphone (HP).
"Korban kondisinya hamil 7 bulan. Korban dicekik tali gara-gara korban suka mengganti sandi handphone," ujar Kapolsek Nunukan Iptu Sony Dwi Hermawan saat dihubungi detikcom, Sabtu (7/1/2022).
Setelah dilakukan penangkapan, polisi juga merilis foto pelaku. Dalam foto tersebut, tampak pelaku menggunakan kaos pendek berwarna biru. Pelaku memiliki potongan rambut pendek dan juga memiliki janggut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut penjelasan Soni, pelaku sebenarnya sudah sejak lama kerap menganiaya istrinya dan puncaknya terjadi pada Selasa (3/1) di kediamannya di Jalan Tanjung Batu, Kelurahan Nunukan Barat, Nunukan. Korban yang saat itu melihat suaminya mengasah parang mulai merasa curiga.
"Tak biasa korban melihat suaminya begitu, jadi dibuanglah semua benda tajam yang ada di rumah," terangnya.
Setelah membuang parang tersebut, korban lalu menyusul suaminya bekerja. Sony menyebut, pasangan suami istri tersebut memang bekerja di tempat yang sama.
"Saat pelaku pulang duluan, lalu disusul korban. Sampai di rumah pelaku bingung karena senjata yang diasah hilang, jadi melihat tali, itu digunakan untuk mencekik korban," ungkapnya.
Saat keributan terjadi, sejumlah tetangga mendengar lalu menyelamatkan JY. Korban pun dibawa ke rumah tetangga dan langsung menghubungi polisi.
"Saat kami terima laporan langsung mendatangi lokasi dan memeriksa pelapor, setelah itu kita ke rumah dan mengamankan pelaku," sebutnya.
Saat ditangkap, Saiful mengaku bahwa dirinya memang berencana membunuh istri sirinya itu. Persoalannya sangat sepele, pelaku mengaku kesal istrinya kerap mengganti sandi handphone. Dia juga menuduh istrinya selingkuh.
"Padahal korban ini tidak selingkuh, dia mengganti sandi handphone karena di dalam handphone ada bukti pengancaman yang dilakukan suaminya dan itu yang rencananya digunakan untuk melaporkan pelaku," paparnya
(urw/asm)
